Text
Pengkajian Perencanaan Teknis Jaringan Irigasi Untuk Lahan Kering Dengan Sistem Sprinkler
Provinsi Gorontalo merupakan provinsi penghasil jagung terbesar di Indonesia sejak tahun 2002-2005, dan untuk lebih meningkatkan produksinya Pemerintah Gorontalo menerapkan suatu teknologi baru di bidang pertanian, salah satunya adalah pemberian air dengan sistem irigasi sprinkler, dengan sistem ini penggunaan air lebih hemat dan terarah.
Hasil produksi pertanian dapat ditingkatkan apabila jaringan irigasi berfungsi dengan baik. Pengembangan jaringan irigasi dalam perencanaan, pelaksanaan serta pengelolaannya yang dilakukan oleh pemerintah pada umumnya kurung dupat perhatian, Oleh karena itu sarana dan prasarana yang ada perlu dianalisa untuk mendapatkan hasil yang optimal, dan memungkinkan fasilitas yang ada tersebut dapat lebih dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sistem jaringan irigasi sprinkler yang diterapkan di Desa Tenilo menggunakan dua sistem jaringan irigasi yaitu jaringan irigasi sprinkler tipe Big Gun dengan luas lahan pertanian 8 Ha yang berlokasi sebelah Utara dari sumber air, dan jaringan irigasi sprinkler tipe standard dengan luas lahan pertanian 5 Ha yang berlokasi sebelah Selatan dari sumber air. Sumber air diambil dari sumur dalam (TWG 12), dipompa menggunakan pompa submersible (milik P2AT) berkapasitas 20 It/det, kemudian ditampung dalam reservoir berkapasitas 75.000 liter, dan selanjutnya dipompakan ke jaringan irigasi sprinkler menggunakan pompa sentrifugal berkapasitas 30 It/det dengan pressure head 25 bar dan daya pompa 50 Hp. Jenis sprinkler yang digunakan adalah Big Gun SR150 dengan debit 10,96 It/det dan memiliki tekanan 4,5 bar untuk jaringan irigasi sprinkler tipe Big Gun, sedangkan untuk jaringan irigasi sprinkler tipe standard menggunakan CROPPWELL AG15 dengan debit 0,306 It/det dan memiliki tekanan 0,2 bar.
Diameter pipa minimum yang harus digunakan agar menghasilkan aliran yang seragam sepanjang pipa sesuai dengan kriteria desain hidrolika serta besamya kehilangan tekanan air berdasarkan persamaan Darcy-Weisbach adalah: Untuk jaringan irigasi sprinkler tipe Big Gun:
1. Untuk pipa utama 5,52 inci, dengan kehilangan tekanan 0,415 bar pada titik Us 2. Untuk pipa lateral 3,74 inci, dengan kehilangan tekanan 1,3662 bar pada titik Lin
Sedangkan untuk jaringan irigasi sprinkler tipe standard: 1. Untuk pipa utama 6,70 inci, dengan kehilangan tekanan 0,0326 bar pada titik U
2. Untuk pipa lateral 3,74 inci, dengan kehilangan tekanan 0,0644 bar pada titik L21 Penyiraman tanaman jagung dilakukan 3 hari sekali dengan sistem rotasi dan pemberian airnya dilakukan secara bergiliran. Waktu penyiraman tertinggi (puncak) terjadi pada periode pembungaan yaitu 2 hari 5,27 jam (53,27 jam) yang meliputi :
1. Untuk jaringan irigasi sprinkler tipe Big Gun yaitu 23,07 jam dengan kapasitas sistem 398.786 It/jam, dan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa sentrifugal sebesar 49,5845 Hp
2. Untuk jaringan irigasi sprinkler tipe standard yaitu 30,20 jam dengan kapasitas sistem 190.397 It/jam, dan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan pompa sentrifugal sebesar 39,4754 Hp Total waktu yang dibutuhkan untuk mengisi reservoir dalam 1 kali rotasi dengan pemberian air 3 hari sekali adalah 8,51 jam, terdiri dari 5,76 jam untuk jaringan sprinkler tipe Big Gun, dan 2,75 jam untuk jaringan sprinkler tipe Standard.
B53 1490 2009 | 080 ENT p 2009 | Rak Skripsi (11 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain