Text
Kajian Penggunaan Titik Kontrol Minor Pada Proses Rektifikasi Foto Udara Format Kecil Menggunakan Software ER Mapper 5.5 (Studi Kasus Pembuatan Mosaik Jalur Pipa Pada Daerah Perawang, Riau)
Pembauatan peta mosaik adalah salah satu cara cepat untuk pengadaan peta guna keperluan perencanaan tertentu. Pembuatan mosaik tersebut tidak saja dihasilkan dari foto udara metrik, akan tetapinya saat ini sudah dapat dibuat dari foto udara non metrik atau yang lebih dikenal dengan foto udara format kecil. Pembuatan mosaik pun suda bergeser dari cara-cara konvensional ke cara-cara digital, dimana salah satunya adalah menggunakan software ER Mapper.
Salah satu proses yang sangat menentukan kualitas mosaik adalah proses rektifikasi. Untuk daerah datar, pada cara konvensinal, rektifikasi dilakukan pada alat rectifier dengan mengacu pada tida titik kontrol. Sedangkan pada ER Mapper, rektifikasi foto tunggal dilakukan dengan menyamakan titik detil antara dua foto yang berurutan, yang dikenal dalam cara-cara konvensional sebagai titik kontrol minor. Banyaknya titik kontrol minor yang digunakan berpengaruh pada hasil mosaiknya, dimana penyimpangan bayangan dari foto yang direktifikasi akan semakin kecil dengan bertambahnya titik kontrol minor.
Tugas akhir ini mengkaji seberapa efisien penggunaan banyaknya titik kontrol minor untuk menghasilkan penyimpangan bayangan obyek yang terkecil untuk menghasilkan mosaik. Untuk itu uji statisti t digunakan.Hasil dari kajian tersebut adalah Eksperimen yang dilakukan pada foto udara format kecil dengan konfigurasi tidak teratur dan tanpa menggunakan titik kontrol tanah menghasilkan jumlah titik yang efisien untuk masing-masing mosaik. Untuk mosaik foto 227-228, jumlah titik kontrol minor yang efisien setelah dilakukan t-test adalah berjumlah 16 titik kontrol. Untuk mosaik dengan nomor foto 226-227, jumlah titik yang efisien adalah 12 titik, dan untuk mosaik foto 229-228, jumlah titik yang efisien adalah 12 titik kontrol minor.Eksperimen yang dilakukan pada foto udara format kecil dengan konfigurasi tidak teratur menggunakan titik kontrol tanah menghasilkan jumlah titik yang efisien untuk masing-masing mosaik. Untuk mosaik dengan nomor foto 227-228, jumlah titik kontrol minor yang efisien adalah 12 titik. Untuk mosaik pada foto 226-227, jumlah titik kontrol minor yang efisien adalah 18 titik. Dan jumlah titik kontrol 14 titik merupakan jumlah yang efisien untuk mosaik foto 229-228.
Eksperimen yang dilakukan pada foto udara format kecil dengan konfigurasi titik teratur menggunakan titik kontrol tanah dibandingkan dengan mosaik tanpa menggunakan titik kontrol tanah, untuk mosaik foto 227-228 memberikan hasil penggunaan jumlah titik kontrol minor sejumlah 14 titik kontrol tanpa menggunakan titik kontrol tanah dapat membuat hasil mosaiknya lebih baik secara relatif. Untuk mosaik foto 226-227 menghasilkan jumlah titik kontrol minor yang memberikan hasil mosaik lebih baik adalah sejumlah 45 titik menggunakan titik kontrol tanah, dan untuk mosaik foto 229-228 menghasilkan jumlah titik yang dapat membuat hasil mosaik menjadi lebih baik adalah sejumlah 25 titik menggunakan titik kontrol tanah.
B51 1498 2002 | 080 ALI k 2002 | Rak Skripsi (9 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain