Text
Perbandingan Antara Metode Bina Marga dengan Metode Naasra Dalam Mendesain Perkerasan Lentur Jalan Raya (Studi Kasus Ruas Jalan Maripi SP. 1 Kabupaten Manokwari Papua Barat)
Dalam pelaksanaan pekerjaan lapis perkerasan lentur, terutama pada pembangunan jalan baru untuk menentukan susunan tebal perkerasannya perlu dianalisa dengan baik dan teliti agar tidak terjadi over design, sehingga pemborosan biaya konstruksi dapat dihindari Kondisi lalu-lintas Kabupaten Manokwari Papua Barat yang meningkat dari tahun ke tahun tidak dapat diimbangi dengan kecepatan peningkatan pertumbuhan jalan. Untuk jalan Maripi SP.1 ini dibangun dengan tujuan menghubungkan jalan kekota, yang dibangun dengan standar tinggi sebagai jalan alternatif yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan di Kabupaten Manokwari Papua Barat.
Analisa penentuan tebal perkerasan pada "Metode Bina Marga dan Metode NAASRA (National Association of Australian State Road Authorities)" menggunakan beberapa parameter penentu seperti data lalu lintas harian rata-rata awal tahun rencana, pertumbuhan lalu lintas, lalu lintas harian rata-rata akhir tahun rencana, dan data curah hujan.
Setelah dianalisa dengan menggunakan metode Bina Marga dan metode NAASRA, maka diperoleh hasil susunan tebal lapis perkerasan yang berbeda dari kedua metode tersebut yaitu: Metode Bina Marga NAASRA-43,5 cm. 35,5 cm dan Metode NAASRA = 43,5 Cm
B53 1504 2003 | 080 DIA p 2003 | Rak Skripsi (11 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain