Text
Analisis Struktur Bangunan Beton Bertulang Tidak Simetris Ditinjau Akibat Pengaruh Gaya Gempa
Variasi bentuk bangunan yang tidak simetris dalam bidang perencanaan struktur sedapat mungkin dihindari terutama pada bangunan bertingkat tinggi. karena pada dasarnya perencanaan bangunan dengan bentuk tidak simetris dan bertingkat tinggi pengaruh beban gempa sangat dominan yang dapat menimbulkan momen torsi gedung pada bangunan.
Pemodelan struktur direncanakan dengan bentuk bangunan tidak simetris (bentuk L). Konsep perancangan kapasitas pada sistem portal daktil diterapkan untuk merencanakan sendi plastis terjadi pada balok agar kolom memiliki kekuatan lebih besar dari balok (trong column weak beam). Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuan perhitungan adalah SNI 03-2847-2002 untuk perencanaan struktur beton bertulang. SNI 03-1726-2002 untuk perencanaan gempa, serta SNI 1727-1989F untuk pembebanan gedung
Dari hasil analisis gaya dalam pada balok ternyata pada tumpuan balok terdapat momen positif. Hal ini mengindikasikan bahwa gaya dalamnya didominasi oleh gaya gempa (seismic dominated). Oleh karena itu pada peraturan SNI 03-2847-2002 mensyaratkan bahwa pada kedua ujung bentang balok harus mempunyai kapasitas momen positif minimal 50% dari kapasitas momen negatif, sedangkan untuk bentang balok harus mempunyai kapasitas momen positif dan momen negatif minimal 25% dari kapasitas momen terbesar pada kedua ujung bentang balok. Dari hasil analisis gaya dalam dan desain pada portal As C lantai 1 untuk balok B1 pada tumpuan terdapat momen positif yang lebih dominan, sehingga pada proses desain antara tulangan atas dan bawah tumpuan memiliki rasio jumlah tulangan yang tidak jauh berbeda yaitu pada tumpuan atas 7D25mm dan pada tumpuan bawah 5D25. Gaya lateral gempa mengakibatkan terjadinya gaya aksial tarik pada kolom yang tentunya hal ini sedapat mungkin dihindari terutama pada struktur beton bertulang. Keadaan seperti ini dapat diprediksikan bahwa kolom terluar menerima gaya aksial maupun momen lebih besar dari pada kolom-kolom dalam sehingga pada perencanaannyapun kolom terluar dirancang lebih kuat daripada kolom dalam. Perbandingan rasio penulangan kolom luar dan kolom dalam adalah 1,5%, dimana rasio penulangan kolom luar sebesar 4% dan rasio penulangan kolom dalam sebesar 2,5%.
B53 1485 2009 | 080 MAG a 2009 | Rak Skripsi (11 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain