Text
Pengaruh Perubahan Azimuth dan Sudut Elevasi Matahari Terhadap Hasil Klasifikasi Citra Landsat-7 (Studi Kasus Daerah Kotamadya Bogor)
Landsat merupakan system penginderaan jauh dimana sumber energinya menggunakan energi sinar matahari, sehingga sensor Landsat disebut tipe sensor pasif. Kelemahan sensor pasif sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir dan sudut elevasi sinar matahari terhadap objek dipermukaan bumi pada saat perekaman. Sudut elevasi matahari dapat mempengaruhi hasil indentifikasi objek secara visual dalam melakukan klasifikasi.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan eksperimen perubahan azimuth dan sudut elevasi matahari untuk menganalisa dampak perubahannya. Pada data Citra Landsat eksperimen yang dilakukan adalah perubahan azimuth dan sudut elevasi matahari dengan perubahan azimuth menggunakan 0°,90°,180°, dan 270° dan perubahan sudut elevasi matahari 30,45,60,75°,dan 90°.
Dalam eksperimen ini menghasilkan 21 macam pasangan perubahan azimut dan sudut matahari, namun hanya 12 macam pasangan yang dapat diterima.. Ambang penerimaan hasil klasifikasi sesuai dengan standar Badan Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), yaitu nilai kappa akurasi > 85%. Dalam eksperimen ini indeks kappanya berkisar antara 85.3% sampai dengan 94.3%.
Dari 12 data citra tersebut perubahan pada azimut 90° sudut dan elevasi 45° menghasilkan citra dengan tingkat kecerahan yang terbaik dimana memberikan tingkat kesesuaian yang terbaik dibanding dengan perubahan pada citra lainnya.
B51 1495 2007 | 080 ILH p 2007 | Rak Skripsi (9 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain