Text
Geologi Dan Mineralisasi Daerah Tegal Lumbuh Dan Sekitarnya Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak Provinsi banten
Daerah Tegal Lumbuh terletak pada koordinat geografis 64637 LS-65 1s dan 106 20 30 BT-106 24 27 BT, dalam wilayah Kec. Cibeber Kab. Lebak Prov Banten. Berdasarkan kerangka fisiografi Jawa Barat (Van Bemmelen, 1949), daerah penelitian terletak pada Zona Pegunungan Bayah, yang dicirikan oleh morfologi perbukitan dengan topografi kasar dan umumnya ditempati oleh batuan volkanik dan sedimen Tersier.
Geomorfologi daerah penelitian secara genetik dikelompokkan menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi dan 2 (dua) sub-satuan geomorfologi, yaitu: Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan, Sub Satuan Geomorfologi Perbukitan Patahan, Sub Satuan Geomorfologi Perbukitan Antiklin, dan Satuan Geomorfologi Dataran Alluvial. Berpola aliran sungai dendritik dan rektangular, dengan stadium erosi dan jentera geomorfik umumnya masih pada tahapan muda
Stratigrafi dan sejarah geologi daerah penelitian, dimulai dari Kala Eosen Akhir dengan diendapkannya Satuan Batulempung Sisipan Batupasir, Konglomerat (Fi Cicarucup). Setelah orogenesa Oligo-Miosen diendapkan Satuan Napal sisipan Batupasir (Fm. Cijengkol Anggota Napal) tidak selaras diatas Fm. Cicarucup. Pada facies yang berbeda (darat transisi) sejak Eosen Akhir hingga akhir Oligosen Awal diendapkan Satuan Breksi, Tuf dan Lava andesit (Fm. Cikotok) yang hubungannya dengan Fm. Cicarucup dan Fm. Cijengkol Anggota Napal diduga menjemari. Pada Oligosen Miosen, terjadi pengangkatan (orogenesa) yang mengakibatkan perlipatan dan pensesaran, dan aktivitas hydrothermal mineralisasi. Miosen Awal terjadi genanglaut dengan diendapkannya Satuan Batugamping sisipan Batulempung (Fm. Cimapag Anggota Gamping), pada fastes yang berbeda (darat) diendapkan Satuan Breksi Polimik, Tuf sisipan Lignit menutup tidak selaras diatas Fm. Cijengkol Anggota Napal dan Fm. Cikotok. Pada Miosen Tengah Pliosen (Intra Miosen) terjadi pengangkatan (orogenesa) yang diikuti dengan pensesaran berupa sesar mendatar yang berarah Timurlaut Baratdaya hingga Utara Utaratimur Selatan Selatanbarat, yang diduga. menghasilkan tension gash fracture / pola dilatasi sebagai perangkap mineralisasi (en echelon tension gash veins).
Setelah aktivitas orogenesa pada Intra Miosen, seluruh daerah penelitian merupakan daratan yang berlanjut hingga resen. Aktivitas volkanisme pada Akhir Plistosen Tengah hingga Awal Plistosen Akhir, mengasilkan erupsi gunungapi berupa Satuan Breksi Polimik dan Aglomerat (Breksi Tapos), dan pada Resen aktivitas erosi menghasilkan endapan aluvial.
Mineralisasi daerah Gn. Palasari dsk. diduga terbentuk pada Orogenesa Intra Miosen. Hasil studi analisa kimia, inklusi fluida, PIMA, struktur, tekstur dan sifat fisik urat bijih, dan kekerabatan mineral, jenis mineralisasi di daerah ini adalah endapan hidrothermal tipe epythermal low sulphidation. Berdasarkan tingkat erosi dari paleo surface hingga posisi cebakan urat bijih pada posisi sekarang, serta indikasi kadar emas yang cukup baik, masih memungkinkan ditemukan kadar dan dimensi bijih yang baik dibawah permukaan.
B55 1464 2005 | 080 EKO g 2005 | Rak Skripsi (12 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain