Text
Geologi Dan Tipologi Akifer Air Tanah Daerah Kemang Dan Sekitarnya Kecamatan BojongPicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Daerah penelitian secara administratif berada di daerah Kemang, Kecamatan Bojongnicung, Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat, dengan luas daerah penelitian + 63 km (9 x 7 km).
Geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 6 (enam) satuan geomorfologi, yaitu satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan Sub Satunn Bukit Sinklin 29,5 % dari luas daerah penelitian, Sub Satuan Bukit Antiklin 31.4 % dari luas daerah penelitian, Sub Satuan Lembah Antiklin +3,2% dari luas daerah penelitian, Sub Satuan Perbukitan Monoklin 30 % dari luas daerah penelitian, satuan Geomorfologi Perbukitan Karst 4,3 % dari luas daerah penelitian dan satuan Geomorfologi Dataran Aluvial ± 1,3 % dari luas daerah penelitian. Pola aliran sungai yang berkembang adalah rektangular. Jentera geomorfik daerah penelitian termasuk ke dalam tahapan dewasa. Batuan tertua yang tersingkap di daerah penelitian adalah satuan batulempung
sisipan batupasir dan batunapal yang berumur Oligosen Atas-Miosen Awal (N3 NS). Kemudian diendapkan secara menjemari satuan batugamping yang berumur Miosen Awal (N4-NS). Setelah itu secara selaras diendapkan satuan batupasir selang-seling batulempung yang berumur Miosen Awal (N6 - N8). Selanjutnya diendapkan kembali satuan batupasir selang-seling breksi polimik yang berumur Miosen Tengah (N9 - N12), dan secara tidak selaras diendapkan satuan breksi pada kala Pliosen. Selanjutnya di atas kelima satuan tersebut dengan dibatasi bidang erosi diendapkan satuan alluvial sungai sampai dengan sekarang ini.
Struktur geologi yang berkembang adalah kekar, lipatan, dan sesar. Adapun kekar yang berkembang pada daerah penelitian adalah shear fracture, release fracture, dan gash/tension fracture. Sedangkan lipatan yang berkembang adalah Antiklin Sukarama, Cisukarama, Sukaresmi, serta Sinklin Cisukarama, dan Sinklin Cisukaresmi. Sesar yang berkembang adalah Sesar Naik Sukarama, Lembursawah, Sukaresmi dan Sesar Mendatar Sukarama dan Kemang. Struktur geologi ini terjadi pada dua periode tektonik yaitu Miosen tepatnya N13-N18 dan Pleistosen.
Dari hasil analisa airtanah didaerah penelitian dapat dibagi 4 tipe akifer, yaitu tipe akifer alluvial+ 1,3 % dari luas daerah penelitian, tipe akifer endapan vulkanik + 30 % dari luas daerah penelitian, tipe akifer karst 4,3 % dari luas daerah penelitian dan tipe akifer sedimen± 64,2 % dari luas daerah penelitian. Dan berdasarkan parameter fisika, kimia air tanah dengan standar air minum nasional Indonesia (Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990/3) terhadap air tanah di daerah penelitian telah memenuhi syarat untuk kebutuhan manusia.
B55 1435 2011 | 080 YOG g 2011 | Rak Skripsi (12 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain