Text
Geologi Dan Analisa Zona Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Sirnajaya Dan Sekitarnya Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
Tujuan penelitian geologi daerah Sirnajaya dan sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat adalah untuk mengetahui sejarah geologi daerah tersebut yang mencakup tentang sejarah perkembangan) bentang alam, sejarah perkembangan sedimentasi, dan sejarah perkembangan tektoniknya serta mengkaji faktor-faktor penyebab gerakan tanah (longsoran tanah). Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio, yang keseluruhannya dituangkan dalam sebuah laporan tugas akhir.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah geomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan (83,7%), Sutuan Geomorfologi Perbukitan Vulkanik (14,3% ) dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial (2%). Pola aliran sungainya adalah Trelis dan dendritik dengan stadia sungai dan jentera geomorfik muda dan dewasa.
Tatanan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah Satuan Batupasir Selang-seling Batulempung (Formasi Cimaundiri), berumur Miosen Tengah atau NII-N14 diendapkan pada lingkungan neritik tengah (20-80 meter). Secara selaras di atas satuan ini diendapkan Satuan Batupasir Tufan selang-seling Batulempung (Anggota Sindangkerta Formasi Cimandiri) berumur Miosen Akhir atau NIS-N18 diendapkan pada lingkungan neritik tepi-neritik tengah (16-60 meter). Secara selaras di atasnya diendapkan Satuan Breksi Sisipan Batulempung (Formasi Beser) pada kala Pliosen atau N19-N20 diendapkan pada lingkungan transisi-neritik tepi (4-15 meter). Socura tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Breksi Vulkanik pada kala Plistosen atau N23 diendapkan pada lingkungan darat. Dan secara tidak selaras diatasnya diendapkan Aluvial sungai yang dibatasi oleh bidang erosi terdiri dari material lepas lempung hingga bongkah merupakan endapan termuda yang ada didaerah penelitian.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa lipatan dan patahan. Struktur lipatan yaitu Antiklin Bunijaya dan struktur patahan yaitu Sesar Mendatar Cidadap dan Sesar Mendatar Citamiang dengan arah gaya utama N165°E relatif utara-selatan.
Hasil analisis zona kerentanan gerakan tanah yang terdapat di daerah penelitian dipengaruhi oleh jenis dan variasi batuan, kelerengan, densitas sungai, dan tutupan lahan. Adapun faktor utama pemicu terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian adalah iklim (curah hujan), hidrologi, dan aktivitas manusia. Zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Zona kerentanan gerakan tanah rendah (dengan nilai kali bobot 35), Zona kerentanan gerakan tanah sedang (dengan nilai kali bobot 54) dan Zona kerentanan gerakan tanah tinggi (dengan nilai kali bobot 78).
B55 1410 2016.c1 | 080 ADA g 2016 | Rak Skripsi (12 G) | Tersedia |
B55 1410 2016 | 080 ADA g 2016 | Rak Skripsi (12 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain