Text
Geologi Dan Klasifikasi Kawasan Bentang Alam Karst Untuk Kawasan Konservasi Dan Budidaya Daerah Cibarani Dan Sekitarnya Kecamatan Cirinteun Kabupaten Lebak Banten
Secara administratif daerah penelitian termasuk kedalam Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak. Provinsi Banten. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 106" 15" 13" BT 106" 22" 14" BT dan 06" 64 16" LS- 06 71' 38" LS dengan luas wilayah 56 km. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan geologi yang mencangkup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, lingkungan pengendapan dan sejarah geologi serta klasifikasi kawasan bentangalam karst untuk kawasan konservasi dan budidaya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literalur. pekerjaan lapangan, analisa laboratorium dan studio,
Cieomorfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi 5 (lima) atuan geomorfologi, yaitu: Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan. Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst. Satuan Geomorfologi Bukit Intrusi. Satuan Geomorfologi Perbukitan Batuan Gunungapi, jentera geomorfik masuk tahapan dewasa dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial dengan jentera geomorfik masuk tahapan muda. Pola aliran sungai pada daerah penelitian adalah pola aliran Trellis, Rektangular, Radial dan Dendritik, dengan genetika sungai Konsekuen, Subsekuen dan Obsekuen, Stadia sungai pada daerah penelitian berada pada tahapan muda dan dewasa.
Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian mulai dari tua ke muda adalah Satuan Batuan Batupasir Tufan, Tuf dan Breksi Sisipan Batugamping Formasi Cimapag yang berumur Miosen Awal diendapkan pada lingkungan laut dangkal, Satuan Batuan Batugamping Formasi Sareweh secara menjemari diendapkan dengan Satuan Batuan Batulempung Selang-seling Batupasir Sisipan Batugamping Formasi Sareweh pada Kala Miosen Awal Miosen Tengah (N8N10) pada lingkungan laut dangkal yaitu Neritik Tengah dengan kedalaman 20 100 m, hubungan stratigrafi kedua satuan batuan ini menjemari pada umur N8. Secara tidak selaras Satauan Batuan Intrusi Diorit dan Satuan Batuan Intrusi Andesit menerobos satuan batuan diatasnya diperkirakan pada Kala Miosen Tengah menerus hingga Plistosen, kemudian secara tidak selaras diendapkan Satuan Batuan Breksi, Lava dan Tuf Batuan Gunungapi Endut. Selanjutnya Satuan Endapan Aluvial menutupi satuan batuan yang ada di bawahnya dengan dibatasi oleh bidang erosi, proses pengendapan satuan ini masih berlangsung sampai sekarang.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah kekar, lipatan dan patahan. Adapun kekar yang berkembang adalah shear fracture dan extention fracture. Struktur perlipatan berupa Antiklin Cijakimah, Antiklin Pasir Benteng. Antiklin Cipaku, Sinklin Babakan Nangka, Sinklin Pamoean dan Sinklin Cidolog. Struktur sesar yang berkembang adalah Sesar Mendatar Cibaso, Sesar Mendatar Sareweh dan Sesar Mendatar Cikahir. Arah gaya utama yang membentuk struktur ini adalah N335°E atau relatif berarah utara selatan. Pembentukan struktur geologi di daerah penelitian dimulai pada Miosen Akhir hingga Plistosen, sebagai pengaruh dari Orogenesa Intra Miosen dan Plio-Plistosen yang terjadi secara menerus tanpa adanya selang waktu.
Kawasan Bentang Alam Karst daerah penlitian dibagi kedalam 3 (tiga) kelas, yaitu: Kawasan Karst Kelas 1, Kawasan Karst Kelas II dan Kawasan Karst Kelas III. Kawasan Karst Kelas I dan Kelas II termasuk kedalam kawasan konservasi sedangkan Kawasan Karst Kelas III termasuk kedalam kawasan budi daya.
B55 1389 2017 | 080 ZAE g 2017 | Rak Skripsi (12 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain