Text
Geologi Daerah Sukamukti Dan Sekitarnya Kecamatan Maniis Kabupaten Purwakarta Provinsi Jawa Barat Dan Studi Sumberdaya Batubara Daerah Pamubulan Kabupaten Lebak provinsi Banten
Tujuan penelitian geologi daerah Sukamukti dan sekitarnya adalah untuk mempelajari kondisi geologi yang mencakup sejarah perkembangan bentangalam, perkembangan cekungan sedimentasi dan perkembangan tektonik. Secara administrasi daerah Sukamukti dan sekitarnya berada dalam kecamatan Manis, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat dan secara geografis terletak pada koordinat 107 16'00.00-107 "20 10.00 Bujur Timur dan 06 38 10.00-06 *43*00.00 Lintang Selatan, dengan luas 63 Km.
Geomorfologi daerah penelitian dapat dikelompokan menjadi 4 Satuan Geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Lipat-patahan, Satuan Geomorfologi Perbukitan Intusi. Satuan Geomorfologi Endapan Gunung Api, dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial. Pola aliran sungai di daerah penelitian berupa pola aliran rectangular dan dendritik. Tipe genetika sungai di daerah penelitian yaitu Sungai Obsekuan, Subsekuen dan Konsekuen. Stadia erosi sungai dan Jentera Geomorfik di daerah penelitian berada pada tahapan Muda dan Dewasa.
Stratigrafi daerah penelitian mulai dari yang tertua hingga termuda adalah satuan batuan Serpih sisipan Batupasir, yang proses pengendapan dengan mekanisme arus turbidit dan diendapkan pada lingkungan kipas laut dalam bagian tengah yang berumur N.9-N13 atau Miosen Tengah. Kemudian diatasnya diendapakan secara selaras satuan batubreksi, proses pengendapan dengan mekanisme arus turbidit yang di endapkan pada lingkungan kipas laut dalam pada bagian tengah. Dan masih dengan proses pengendapan arus turbidit pada kala akhir miosen bagian atas hingga Pliosen atau N.18, diendapakan satuan batupasir selang seling batulempung dengan lingkungan pengendapan pada kipas laut dalam bagian tengah Pada kala Pliosen terjadi aktivitas tektonik (Orogenesa Pliosen) sehingga terjadi perlipatan, pengangkatan dan pensesaran pada batuan serpih sisiapan bahupasir, batuan breksi dan batupasir selang seling batulempung, serta diikuti oleh terjadinya aktivitas vulkanik, dengan adanya aktivitas vulkanik pada kala Pliosen hingga Plistosen dihasilkan intrusi Andesit dan terjadi pengendapan material hasil erupsi Gunung Api berupa breksi gunungapi yang menutupi satuan batuan sebelumnya dengan sumber pengendapan dari arah selatan di luar daerah penelitian. Pada kala Plistosen daerah penelitian sudah berupa daratan dan kemudian terjadi proses-proses erosi terhadap batuan batuan yang ada yang hasilnya kemudian diendapkan sebagai endapan Aluvial.
Struktur geologi yang berkembang berupa struktur kekar, lipatan, dan sesar. Kekar yang dijumpai berupa kekar gerus dan tensional, sedangkan lipatan yang dijumpai yaitu lipatan monoklin. Struktur patahan yang di jumpai di daerah penelitian adalah Sesar Mendatar Cibadak (Sinistral), Sesar Mendatar Cigalumpit (Sinistral), Sesar Mendatar Cigalumpit (Sinistal) dan Sesar Mendatar Gunungkarung (Dekstral). Keseluruhan struktur geologi yang terdapat di daerah penelitian terjadi pada kala Pliosen. Adapun gaya utama berarah Utara Selatan atau N8°E.
Hasil kajian terhadap potensi sumberdaya batubarara di daerah Pamubulan dengan kondisi geologi komplek serta seam batubara tereka (Inferred) maka jumlah sumberdaya batubara yaitu 68.446 metrik ton
B55 1372 2009 | 080 SUH g 2009 | Rak Skripsi (12 F) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain