300 meter di bawah Boiling level menurut Buchanan, 1981 dalam -Epithermal Gold Model For Exploration Frank Reid and Keffrey Hedenquist 1984"." />
Text
Geologi Dan Alterasi Hidrotermal Daerah Warungbanten Dan Sekitarnya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten
Daerah Warungbanten dan sekitarnya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, dalam fisiografi dan jalur tektonik Jawa Barat (Van Bemmelen, 1949) dimasukkan kedalam Kubah dan Punggungan pada Zona Depresi Tengah (Pegunungan Kubah Bayah) yaitu pada Jalur Sedimen Selatan, sedangkan menurut ciri geologinya (Socjono Martodjodjo, 1984) termasuk kedalam Blok Banten.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi dua Satuan Geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipat Patahan dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial, Sungai yang berkembang pada daerah penelitian membentuk pola aliran rektangular dengan genetika sungai berupa sungai konsekuen dan obsekuen. Stadium erosi yaitu muda dan dewasa sedangkan jendera geomorfik berada dalam tahapan dewasa.
Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan batuan, yaitu Satuan Batulempung Sisipan Batubara (Formasi Bayah) yang menempati strtigrafi paling tua, berumur Eosen (Eosen Tengah-Eosen Akhir), diendapkan pada lingkungan darat (fluviatil transisi), secara tidak selaras di atas satuan batuan ini di endapkan Satuan Batugamping (Anggota Batugamping Formasi Cijengkol). berumur Oligosen Akhir (N1-N2), diendapkan pada lingkungan laut dangkal (Neritik Tengah), pada Kala Oligosen Akhir-Miosen Awal (N2-N4) diendapkan Satuan Lava Andesit, Tuf dan Breksi Sisipan Batupasir (Formasi Cikotok) yang di endapkan pada lingkungan darat laut dangkal, dengan hubungan menjemari dengan Satuan Batugamping (Ang. Batugamping F. Cijengkol), kemudian pada waktu bersamaan pada umur Miosen Awal (N4) diendapkan Satuan Tuf (Anggota Tuf Formasi Citarate), diendapkan pada lingkungan darat - laut dangkal, dengan hubungan menjemari dengan Satuan Lava Andesit, Tuf dan Breksi Sisipan Batupasir (Formasi Cikotok). Keseluruhan satuan batuan tersebut di atas dibatasi oleh bidang erosi berupa Endapan Aluvial yang berumur Resen yang diendapkan di lingkungan darat.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa lipatan sinklin (sinklin Ciparay), kekar / rekahan dan sesar mendatar yang tardiri dari sesar mendatar mengiri Ciherang. Ciastam, Cidikit dan sesar mendatar menganan Cicarucup yang terjadi pada Kala Oligosen Awal dan Miosen Awal (N5) - Plistosen. Struktur geologi yang terbentuk disebabkan oleh adanya tegasan berarah Utara-Selatan (20")
Alterasi hidrotermal daerah penelitian terlihat oleh adanya ubahan berupa ubahan propilitik dan ubahan sirisitik. Maka daerah penelitian dibagi menjadi dua zona ubahan hidrotermal, yaitu zona propilitik yang dicirikan oleh asosiasi mineral klorit dan epidot dan zona serisitik yang dicirikan oleh asosiasi mineral serisit (illit) dan kuarsa berdasarkan klasifikasi menurut Meyer & Hemley (1967). Proses mineralisasi di daerah penelitian berdasarkan temperatur pembentukannya merupakan alterasi hidrotermal tipe epitermal dimana pada proses pembentukannya berada pada temperatur rendah (Low Sulfidation), yang dicirikan dengan hadirnya beberapa mineral sulfida seperti galena dan pirit tekstur berupa fissure vein turar yang mengisi rongga) dan struktur vein berapa enustified (perulangan perlapisan mineral) berdasarkan klasifikasi menurut Lindgren 1933. Proses pembentukannya berada pada kedalaman >300 meter di bawah Boiling level menurut Buchanan, 1981 dalam -Epithermal Gold Model For Exploration Frank Reid and Keffrey Hedenquist 1984".
B55 1360 2006 | 080 ARS g 2006 | Rak Skripsi (12 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain