200 m, satuan batupasir selang-seling batulempung. (Formasi Citarum) berumur Miosen Awal (N4-N 8). ketebalan > 100 m, satuan breksi sisipan batupasir pada setempar, (Formasi Saguling), berumur Miosen Tengah (N 8-N 13) dengan tebal formasi > 3000 m, secara tidak selaras diatasnya terendapkan satuan aluvial berumur resen, yang terdiri dari material lepas berukuran lempung-bongkah Struktur geologi yang berkembang berupa lipatan yang ditandai dengan adanya kemiringan lapisan batuan yang relatif ke arah Selatan lokasi penelitian, kekar berupa shear dan tension, sedangkan struktur sesar berupa sesar naik dengan arah relatif Baratdaya - Timurlaut dan sesar mendatar dengan arah relatif Tenggara Baratlaut dengan arah vektor gaya utama yang bekerja adalah N 330° E" />
Text
Geologi Daerah G. Taruntung Dan Sekitarnya Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
: Daerah penelitian terletak di Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan judul "Geologi Daerah Gunung Taruntung dan sekitarnya Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Daerah penelitian secara genetik di bagi menjadi 2 satuan geomorfologi, yaitu satuan geomorfologi dataran aluvial dan satuan geomorfologi perbukitan lipat patahan yang terbagi menjadi subsatuan perbukitan homoklin dan subsatuan lembah bomoklin. Pola aliran sungai yang ada merupakan pola aliran trellis, dengan genetika sungai sungainya adalah obsekuen, subsekuen dan konsekuen Stadium erosinya antara muda-dewasa dengan jentera geomorfik dewasa
Pada daerah penelitian terdapat 5 satuan batuan, dari tua sampai termuda yaitu satuan batulempung sisipan batulanau pasiran, (Formasi Batuasih) berumur Oligosen Akhir (P19 NI) dengan ketebalan 125 m, secara selaras dengan hubungan menjemari diendapkan satuan batugamping. (Formasi Rajamandala). Oligosen Akhir Miosen Awal (N1-N3), ketebalan > 200 m, satuan batupasir selang-seling batulempung. (Formasi Citarum) berumur Miosen Awal (N4-N 8). ketebalan > 100 m, satuan breksi sisipan batupasir pada setempar, (Formasi Saguling), berumur Miosen Tengah (N 8-N 13) dengan tebal formasi > 3000 m, secara tidak selaras diatasnya terendapkan satuan aluvial berumur resen, yang terdiri dari material lepas berukuran lempung-bongkah
Struktur geologi yang berkembang berupa lipatan yang ditandai dengan adanya kemiringan lapisan batuan yang relatif ke arah Selatan lokasi penelitian, kekar berupa shear dan tension, sedangkan struktur sesar berupa sesar naik dengan arah relatif Baratdaya - Timurlaut dan sesar mendatar dengan arah relatif Tenggara Baratlaut dengan arah vektor gaya utama yang bekerja adalah N 330° E
B55 1318 2001.c1 | 080 HER g 2001 | Rak Skripsi (12 F) | Tersedia |
B55 1318 2001 | 080 HER g 2001 | Rak Skripsi (12 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain