Text
Geologi Daerah Klepu dan Sekitarnya Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Jawa Timur dan Analisa Geokimia Batuan Induk Cekungan SUmatera Selatan Sub Cekungan Palembang Selatan
Tujuan penelitian dan pemetaan geologi daerah Klepu dan sekitarnya, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur adalah untuk mengetahui sejarah perkembangan bentangalam (paleogeografi), sejarah perkembangan cekungan, dan sejarah perkembangan tektonik daerah penelitian. Selain pemetaan geologi daerah Klepu, juga dilakukan analisa geokimia batuan induk pada Cekungan Sumatera Selatan, Sub Cekungan Palembang Selatan. Metodelogi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam sebuah laporan Tugas Akhir.
Hasil yang dicapai dalam penelitian dan pemetaan geologi daerah Klepu dan sekitarnya, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur serta hasil analisis geokimia batuan induk Cekungan Sumatera Selatan, Sub Cekungan Palembang Selatan adalah sebagai berikut:
Geomorfologi daerah penelitian berdasarkan morfogenesanya dapat dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu: (1). satuan geomorfologi perbukitan homoklin yang berstadia dewasa, (2). satuan geomorfologi perbukitan karst dengan jentera geomorfik dewasa dan (3). satuan geomorfologi dataran aluvial berstadia muda. Pola aliran sungai yang terdapat di daerah penelitian adalah berpola radial yang dikontrol oleh aliranya yang menyebar dari suatu ketinggian dan stadia erosi sungainya berada pada tahapan muda dan dewasa.
Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian dari tua ke muda adalah satuan batuan batupasir selang seling breksi sisipan batulempung dan tuf Formasi Wuni berumur N₁-N, atau kala Miosen Awal bagian tengah - Miosen Tengah bagian atas pada kedalaman 5-30 m atau neritik pinggir; Satuan batuan batugamping Formasi Wonosari diendapkan secara menjemari dengan satuan batuan batupasir selang seling breksi sisipan batulempung dan tuf Formasi Wuni pada Lower Tf atau Miosen Tengah pada lingkungan laut dangkal; Satuan endapan aluvial menutupi satuan batuan yang ada dibawahnya yang dibatasi oleh bidang erosi.
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur kekar, struktur lipatan homoklin dan sesar mendatar menganan. Keseluruhan struktur yang terdapat di daerah penelitian terjadi dalam satu periode orogenesa (tektonik) yaitu dimulai pada Miosen Tengah hingga Pleistosen dengan arah gaya N 210⁰ E atau berarah Baratdaya - Timurlaut.
Hasil kajian dari analisa geokimia batuan induk yang dilakukan pada cekungan Sumatera Selatan, Sub-Cekungan Palembang Selatan diketahui bahwa: pada "Cintamani Deep" disusun oleh batuan-batuan dari Formasi Talangakar dan Formasi Lahat yang kedua formasi tersebut memiliki potensi sebagai batuan induk (source rock) yang cukup baik dengan nilai rata-rata TOC LAF (2,3%), TAF (2,7%), nilai rata-rata Hidrogen Indeks LAF 231 Mg HC/g TOC, TAF 185 Mg HC/g TOC dengan kerogen tipe (II/III) yang berpotensi menghasilkan minyak dan gas bumi. Nilai kematangan termal dari batuan induk adalah Ro 0,5 dan nilai maksimum TMAX 438 °C. Oil window berada pada kedalaman 1690 m dan Gas Window berada pada kedalaman 1960 m. Diperkirakan jalur migrasi dari Cintamani Deep ke arah tinggian sebelah utara dan barat. Dibuktikannya sumur -sumur exlporasi menghasilkan hidrokarbon diwakili oleh sumur CTM, ANY, EMD, GRH, dan MDL.
B55 1298 2018.c2 | 080 ALA g 2018 | Rak Skripsi (12 G) | Tersedia |
B55 1298 2018.c1 | 080 ALA g 2018 | Rak Skripsi (12 G) | Tersedia |
B55 1298 2018 | 080 ALA g 2018 | Rak Skripsi (12 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain