Text
Geologi Alterasi Dan Mineralisasi Daerah Tanjungsari Dan Sekitarnya Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi geologi daerah Tanjungsari, Kecamatan Salopa, kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat yang mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi serta mengkaji alterasi dan mineralisasinya. Metodologi penelitian yang di gunakan adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhannya di tuangkan dalam sebuah laporan tugas akhir. Geomorfologi daerah penelitian terdiri dari perbukitan patahan, bukit intrusi dan dataran aluvial dengan pola aliran sungai yang berkembang adalah rektangular dan dendritik dengan stadia sungai muda dan dewasa sedangkan jentera geomorfik daerah penelitian berada pada tingkat muda dan dewasa. Tatanan batuan dari yang tertua hingga termuda di daerah penelitian adalah satuan batuan breksi sisipan lava (Formasi Jampang), berumur Miosen Awal (N4 N6) diendapkan pada lingkungan laut dalam diatasnya secara selaras menjemari di endapakan satuan batuan batupasir tufan (Formasi Jampang) berumur Miosen Awal (N4 N6) diendapkan pada lingkungan laut dalam. Dan tidak selaras diterobos olch batuan intrusi andesit pada umur Miosen Tengah. Aluvial sungai yang terdiri dari material lepas lempung hingga bongkah merupakan endapan batuan termuda yang ada di daerah penelitian.
Struktur geologi yang berkembang adalah kekar dan patahan (sesar). Adapun kekar yang berkembang dalah kekar tarik (Extension Fracture) dan kekar gerus (Shear fracture). Sedangkan struktur patahan (sesar) yang berkembang adalah sesar mendatar menganan Cicondong, mendatar mengiri Cilengkop, mendatar mengiri Cibadak dan sesar normal Mulyasari. Keseluruhan struktur yang ada di daerah penelitian terjadi dalam satu perioda tektonik yaitu pada kala Miosen Tengah atau Intra Miosen dengan arah gaya utama N 355 E relatif berarah Utara-Selatan.
Berdasarkan Hasil analisa data di lapangan dan analisa mineragrafi dan xrd (X-Ray Difraction) terhadap contoh batuan yang mengalami alterasi menunjukan zona alterasi daerah penelitian termasuk ke dalam dua zona yaitu zona argilik dan zona argilik-propilitik. Mineralisasi yang dihasilkan berupa pirit, kalkopirit, magnetit dan ilmenit. Dari ciri-ciri alterasi dan mineral yang dihasilkan maka daerah penelitian masuk ke dalam tipe epitermal sulfida rendah.
B55 1302 2015 | 080 BUD g 2015 | Rak Skripsi (12 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain