Text
Geologi Dan Analisis Zona Kerentanan Gerakan Tanah Daerah Gununghalu Dan Sekitarnya Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat
Tujuan penelitian dan pemetaan geologi daerah Gununghalu dan sekitarnya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawn Barat yang mencakup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi. serta mengkaji dan menganalisis zona kerentanan gerakan tanah (longsoran tanah). Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio, keseluruhannya dituangkan dalam laporan tugas akhir.
Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 3 (tiga) satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan Subsatuan Geomorfologi Perbukitan Monoklin (86%), Satuan Geomorfologi Perbukitan Vulkanik (13%) dan Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial (1%). Pola aliran sungainya adalah dendritik dengan stadia sungai dan jentera geomorfik muda dan dewasa.
Tatanan batuan dari yang tertua hingga termuda adalah Satuan Batupasir Selang-seling Banulempung-Formasi Cimandiri, berumur Miosen Tengah atau (N11-N14) diendapkan pada lingkungan neritik tengah (20-80 meter). Secara selaras di atas satuan ini diendapkan Satuan Batupasir Tufan selang-seling Batulempung (Anggota Sindangkerta Formasi Cimandiri) berumur Miosen Akhir atau (N15-N18) diendapkan pada lingkungan neritik tepi-neritik tengah (16-60 meter). Secara selaras di atasnya diendapkan Satuan Batulempung dan Breksi (Formasi Beser) pada kala Pliosen atau N19-N20 diendapkan pada lingkungan transisi-neritik tepi (4-15 meter) Secara tidak selaras diatasnya diendapkan Satuan Breksi Vulkanik pada kala Plistosen atau N23 diendapkan pada lingkungan darat. Dan secara tidak selaras diatasnya diendapkan Aluvial sungai yang dibatasi oleh bidang erosi terdiri dari material lepas lempung hingga bongkah merupakan endapan termuda yang ada didaerah penelitian
Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa lipatan dengan dicirikan adanya kedudukan batuan dan struktur patahan, yaitu Sesar Mendatar Sirnajaya dan Sesar Mendatar Cilanang dengan arah gaya utama N155 E relatif utara-selatan
Hasil analisis zona kerentanan gerakan tanah yang terdapat di daerah penelitian dipengaruhi oleh jenis dan variasi batuan, kelerengan, densitas sungai, dan tutupan lahan. Adapun faktor utama pemicu terjadinya gerakan tanah di daerah penelitian adalah iklim (curah hujan), hidrologi, dan aktivitas manusia. Zona kerentanan gerakan tanah di daerah penelitian dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu Zona kerentanan gerakan tanah rendah (dengan nilai kali bobot 311 Zona kerentanan gerakan tanah sedang (dengan nilai kali bobot 58) dan Zona kerentanan gerakan tanah tinggi (dengan nilai kali bobot 82)
B55 1239 2017 | 080 DED g 2017 | Rak Skripsi (12 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain