Text
Geologi Daerah Ginandong Dan Sekitarnya Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen Jawa Tengah Dan Studi Fasies Batuan Metamorf Daerah Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara Kabupaten Lebak Banten
Tujuan penelitian geologi untuk mengetahui keadaan geologi daerah Ginandong dan sekitarnya Kecamatan Karanggayam, Kebumen, Jawa Tengah. meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur, dan sejarah geologi Tujuan penelitian studi khusus untuk mengetahui fasies batuan metamorf' yang berkembang serta sebarannya di daerah Lebak Peundeuy Kecamatan Cihara, Lebak, Banten. Metodelogi penelitian yang digunakan adalah analisis deskriftif dari hasil pemetaan geologi Hasil yang dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Satuan geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 2 satuan geomorfologi dan 2 sub satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan, terdiri dari sub-satuan geomorfologi lembah antiklin, dan sub-satuan geomorfologi perbukitan sinklin, dan Satuan geomorfologi endapan aluvial. Jentera geomorfiknya termasuk kedalam jentera geomorfik muda hingga tua
Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi 5 satuan, yaitu Satuan Batuan Batulempang sisipan batupasir (P18-N2), diendapkan pada zona Bathyal Tengah Bathyal Bawah Satuan Batuan Breksi sisipan Batulempung. Batupasir, dan Konglomerat (N3-Ns) diendapkan pada zona Bathyal Atas Bathyal Tengah Satuan Batuan Breksi selang-seling Batupasir (N6-N9), diendapkan pada zona Neritik Luar-Bathyal Atas Satuan Batuan Batupasir gampingan selang-seling batulempung (N10- N13) diendapkan pada zona Bathyal Atas, dan Satuan Endapan.
Struktur geologi berupa struktur lipatan dan patahan, struktur lipatan yaitu Antiklin Somagede, Sinklin Gunungsari, dan Antiklin Pagebangan, serta struktur sesat yaitu Sesar mendatar Clapar. Struktur geologi ini terjadi dalam satu periode orogenesa yaitu Kala Miosen Tengah, dengan arah gaya umum Utara-Selatan
Berdasarkan hasil analisa, fasies batuan metamorf yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari Fasies Hornfels Piroksen, pada (Inner Hornfels Zone), kemudian Fasies Hornfels Homblende pada (Intermediate Hornfels Zone) dan Fastes Hornfels Albit-Epidor pada (Outer Spotted State Zone) terbentuk pada temperatur sekitar 280 degrees * C - 800 degrees * C tekanan sekitar 0,1 - 0.2 (Gpa), dengan kedalaman sekitar 8 km.
B55 1236 2018.c1 | 080 RIZ g 2018 | Rak Skripsi (12 C) | Tersedia |
B55 1236 2018 | 080 RIZ g 2018 | Ensiklopedi (12 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain