Text
Geologi Daerah Turirejo Dan Sekitarnya, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah Dan Analisa Lingkungan Pengendapan Pada Sumur " Lilis-01" Menggunakan Data Elektrik Log Pada Formasi Ngrayong, Daerah Sumenep Madura, Jawa Timur.
Tujuan penelitian dan pemetaan geologi daerah Turirejo dan sekitarnya, Kecamatan Jepon, Kabupaten Hiora, Provinsi Jawa Tengah adalah untuk mengetahu tatanan geologi yang mencakup Geomorfologi, Stratigrafi, Struktur Geologi. Sejarah Geologi sedangkan Studi khusus berada di daerah Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur untuk memberikan gambaran informasi analisa lingkungan pengendapun pada sumur "LILIS-01" Formasi Ngrayong Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam sebuah laporan tugas akhir. Hasil yang dicapai dalam penelitian dan pemetaan geologi Daerah Turirejo dan sekitarnya, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut:
Geomorfologi daerah penelitian berdasarkan morfogenesanya dapat dibagi menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi, yaitu (1) Satuan Geomorfologi Perbukitan Lipatan yang berstadia tua. (2) Satuan Geomorfologi Dataran Aluvial berstadia muda. Pola aliran sungai yang terdapat didaerah penelitian adalah Pola aliran sungai trellis dan pola aliran dendritik. Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai yang dikendalikan oleh struktur. Pola aliran sungai dendritik adalah pola aliran sungai yang dikontrol oleh litologi batuan yang homogen. Stadia erosi sungainya berada pada tahapan muda dan dewasa. Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian dari tua ke muda adalah Satuan Batuan Batugamping Sisipan Batupasir Gampingan (Formasi Wonocolo) dengan umur Ni-Nia atau Miosen Tengah Bagian Akhir dan diendapkan pada kedalaman 100 m 200 m atau pada zona netirik luar. Kemudian secara tidak selaras diendapkan Satuan Batuan Batulempung (Formasi Ledok) dengan umur Nie-N17 atau Miosen Akhir Bagian Tengah dan diendapkan pada kedalaman 100 m -200 m atau pada zona neritik luar. Secara selaras diatasnya di endapkan Satuan Batuan Napal (Formasi Mundu) dengan umur N1-N20 atau Miosen Akhir Bagian Akhir Pliosen dan diendapkan pada kedalaman 20 m- 100 m atau pada zona neritik tengah. Kemudian secara tidak selaras diendapkan Satuan Batuan Batulempung Sisipan Batupasir (Formasi Lidah) dengan umur N22-N22 atau Plistosen dan diendapkan pada kedalaman 5 m- 100 m atau pada zona neritik tengah neritik tepi. Satuan Endapan Aluvial berumur Holosen dan diendapkan diatas batuan-batuan yang lebih tua dan dibatasi oleh bidang erosi. Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian terdiri dari struktur lipatan Struktur lipatan berupa lipatan Antiklin Bogorejo. Struktur geologi di daerah penelitian terjadi dalam satu periode tektonik, yaitu pada kala Plistosen dengan arah gaya N 200
Hasil dari laporan Studi Khusus mengenai Analisa Lingkungan Pengendapan Pada Sumur "LILIS-01" menggunakan elektrik log Pada Formasi Ngrayong didapatkan elektro fasies berupa bell shaped (finning upward), funnel shaped (coarsening upward) dan erindrical. Terdapat sequen houndary pada kedalaman 5890 MD dan kedalaman 5250 MD, terdapat maximum floading surface pada kedalaman 5570 MD, dan pada kedalaman kedalaman 5010 MD. System track berupa hightstand system track (HST) yang menandakan adanya regresi dan transgresive system tract (TST) yang menandakan adanya transgresi. Terdapat litologi berupa calcareous, sandstone, shale. dan siltstone. Dari analisa yang dilakukan maka dapat diketahui lingkungan pengendapan berupa lingkungan pengendapan delta front, upper delta plain, lower delta plain, dan delta plain.
B55 1245 2018.c1 | 080 LIL g 2018 | Rak Skripsi (12 C) | Tersedia |
B55 1245 2018 | 080 LIL g 2018 | Rak Skripsi (12 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain