Text
Studi Komparatif Penampang Balok T Hibrida Prategang Parsial Antara Finite Element Method Dengan Truss Analogy
Bila suatu struktur balok, dibebani maka dalam struktur tersebut akan terjadi tegangan Selama ini untuk mengetahui tegangan yang terjadi di dalam komponen suatu struktur balok digunakan teori balok, Dengan teori ini perhitungan analisis penampang balok, hanya mendapatkan tegangan atau gaya dalam Salok, pada suatu penampang tertentu saja, karena dengan teori balok, ini besarnya tegangan pada struktur tersebut dianggap sama. Sebetulnya besar tegangan pada tiap bagian struktur tersebut tidak sama. Dengan menggunakan teori ini tidak dapat diketahui secara keseluruhan pola tegangan yang sebenarnya terjadi di dalam komponen struktur halok yang dibebani Untuk mengetahui distribusi tegangan yang terjadi pada halok, dapat digunakan berbagai cara, diantaranya adalah finite element method dan truss analogy. Pida finite element method struktur balok. dianggap sebagai struktur yang terdiri dari banyak elemen kecil yang masing-masing mempunyai tegangan tertentu. Maka dengan metode ini diharapkan tegangan yang diketahui akan lebih akurat dan lebili menyeluruh untuk mengetahui diagram trayektorinya Sedangkan pada truss analogy tegangan tekan diagonal dibuat sebagai batang miring pada rangka batang dan sengkang merupakan batang tarik vertikal Batang bagian bawah mewakili tegangan tarik pada baja tarik dan bagian atas merupakan daerah tekan lentur pada balok
Dalam analisis penampang struktur non finier dianalisis sebagai struktur yang linier, sedangkan dengan finite element method struktur non linier akan dianalisis sebagai struktur yang non finier juga. Sedangkan perbedaan asumsi dalam anafuu finite element method dengan truss analogy adalah dalam penggunaan karakteristik penampang dan mutu bahan yang digunakan. Dalam analisis gaya pada truss analogy (statis tertentu rangka batang) pengaruhi karakteristik penampang dan bahan yang digunakan diabaikan, sedangkan dalam finite element method pengaruhi karakteristik penampang dan bahan yang digunakan diperhitungkan.
Dari hasil analisis pada pembahasan didapat besarnya beban menurut analisis penampang sebesar 57,32253 kN sedangkan dengan finite element method sebesar 50,696 KN Hal ini disebabkan karena dalam analisis penampang keruntuhan yang terjadi adalah underreinforced sedangkan menurut analisis dengan finite element method adalah overreinforced.
B53 1186 2004 | 080 SEN s 2004 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain