Text
Kajian Kelayakan Sub Terminal Curug RangkasBitung
Kabupaten Lebak secara administratif berada di wilayah propinsi Banten dengan Ibukota Kabupaten yang terletak di wilayah Kecamatan Rangkasbitung dan Cibadak, dengan fungsi utama sebagai pusat pengembangan atau pertumbuhan utama di Kabupaten Lebak dan pusat perdagangan keluar masuk wilayah Kabupaten Lebak dengan skala pelayanan regional.
Saat ini di Ibukota Kabupaten Lebak terdapat 2 terminal yaitu Terminal Bis/ Non Bis (Mandala) dan Terminal Rangkasbitung (Kalijaga) atau terminal kota. Panjang jalan di wilayah Ibukota Kabupaten Lebak tahun 2004 tercatat 325.70 km yang terdiri dari jalan aspal sepanjang 128.10 km. jalan batu sepanjang 104.10 km, dan jalan tanah 93.50 km. Sedangkan data jumlah kendaraan umum yang memadatkan jalan di Ibukota Kabupaten Lebak tercatat 1643 MPU (mobil penumpang umum) yang terdiri dari 1520 AK (antar kota), 47 AKDP (antar kota dalam propinsi), 76 AKAP (antar kota antar propinsi).
Terminal sebagai tempat pemberhentian akhir kendaraan, titik simpul lalu lintas dan perpindahan moda angkutan harus terletak pada lokasi yang tepat sesuai perencanaan dan persyaratan yang telah ditentukan baik secara nasional maupun oleh Pemerintah Daerah dengan fasilitas terminal sesuai persyaratan dari tipe terminal yang dibangun
Sub Terminal Curug merupakan terminal yang dibangun sebagai pemecahan masalah kemacetan yang terjadi didalam kota dengan pelaksanaan pembangunan bertahap selama tiga (3) tahun dengan rencana pengoperasian terminal pada tahun 2007. Sub terminal curug ini nantinya akan difungsikan untuk melayani rute angkutan dalam kota dan dari luar kota rangkasbitung yang menghubungkan ruas jalan dengan akses arah ke Cipanas dan/atau arah Bogor.
evaluasi terhada terminal dilakukan untuk menganalisa kelayakan Sub. Terminal
Curug rangkasbitung dari segi peraturan-peraturan dan / atau ketetapan yang ada,
evaluasi pelayanan terminal yang dihubungkan dengan kondisi saat ini dan
perkiraan 10 tahun kedepan dengan perhitungan model regresi. Berdasarkan hasil pengkajian ternyata Sub Terminal Curug pada saat ini dapat dikatakan layak ditinjau dari KepMenPerhub No. 31/1995 dan DitJenHubDat 1996. Berdasarkan hasil regresi dapat dikatakan bahwa faktor penentu kelayakan sub terminal Curug Rangkasbitung dengan variabel bebas XI dan X2 (jumlah kendaraan dan jumlah penumpang) mempunyai pengruh nilai kelayakan sebesar 27.3 %. Sisanya diterangkan oleh variable lain sebesar 72.7%.
Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan kuesioner dengan indikator kelayakan terminal didapatkan Nilai R square atau koefisien determinasi adalah 0,776 (berasal dari 0,881^ * 0,881) .Berarti dapat dikatakan bahwa faktor penentu kelayakan sub terminal Curug Rangkasbitung dengan variabel bebas (X04 pertumbuhan penduduk, 06 bangkitan lalu lintas, 08 lokasi, 03 perekonomian masyarakat) mempunyai pengaruh nilai kelayakan sebesar 77.6\% Sisanya diterangkan oleh variable lain sebesar 22.4%.
Berdasarkan perhitungan diperoleh kapasitas total untuk jalan perkotaan adalah C = 1930 dengan derajat kejenuhan Q SMP /C=93/1930=0.048 (sangat kecil/ tanpa hambatan), harga Q SUtp diambil dari volume arus total lalu lintas maksimal. Dari hasil DS maka dapat disimpulkan bahwa jalan Raya bogor Km.6 Desa Curug Kecamatan Rangkasbitung yang merupakan akses jalan ke Sub Terminal Curug diklasifikasikan kedalam tingkat pelayanan A.
B53 1109 2006 | 080 CAH k 2006 | Rak Skripsi (11 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain