Text
Pengkajian Efisiensi Irigasi Saluran Tersier Di Daerah Bendung Macan (BMC.6 KI) Perum Otorita Jatiluhur Subang-Jawa Barat
Pada umumnya perencanaan dan pelaksanaan petak tersier dilaksanakan oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) dengan bantuan teknis pemerintah, karena P3A bertanggungjawab atas pengelolaan petak tersier, maka usaha pengembangan sisitem irigasi tersier yang berguna untuk mengatur aliran air kepetak-petak sawah, harus dipertimbangkan pada perencanaan teknis jaringan utama dan tersier.
Jaringan tersier biasanya berupa saluran yang terletak ditengah-tengah unit tersier, atau rangkaian saluran dengan beberapa saluran pendek yang merupakan cabang dari saluran utama. Petak tersier dikatakan ideal jika masing masing pemilikan sawah memiliki pengambilan sendiri dan dapat membuang kelebihan air langsung kejaringan pembuang. Untuk mencapai pola pemilikan sawah yang ideal didalam petak tersier diperlukan pengembangan sistem irigasi didalam petak tersier.
Mengingat pentingnya hal tersebut, maka diperlukan adanya pengkajian efisiensi irigasi di saluran tersier. Dalam pengkajian efisiensi irgasi akan dibicarakan mengenai suatu metode penelitian tentang kinerja jaringan irigasi di saluran tersier dengan metode masukan - keluaran dengan dilakukan pengukuran kecepatan aliran menggunakan alat "Current Meter".
Metode masukan-keluaran digunakan untuk menentukan kehilangan air dijaringan irigasi yang disebabkan oleh evaporasi, perkolasi, infiltrasi, pemasangan pintu air yang tidak tepat, pengambilan air yang tidak wajar dan kebocoran disaluran dengan mengukur debit didua potongan melintang saluran.
Efisiensi irigasi berfungsi untuk menentukan besarnya debit yang harus diberikan kejaringan irigasi untuk memenuhi debit air yang dibutuhkan, juga bermanfaat untuk mengurangi pemberian air yang berlebihan (Over suplay) mengingat penyediaan air yang terbatas.
Pada penelitian ini dilakukan terhadap saluran tersier dari saluran sekunder Macan (BMC.6 KI) Perum Otorita Jatiluhur Subang jawa Barat dengan memperhitungkan nilai kecepatan air (V), nilai debit air (Q), nilai kehilangan air (water losses) dan nilai efisiensi
Dari hasil penelitian tersebut maka akan didapatkan tingkat ketelitian dan efektifitas irigasi saluran tersier, tingkat kerusakan bangunan dan tingkat kehilangan air yang terjadi disaluran irigasi tersier.
B53 1106 2000 | 080 AGU p 2000 | Rak Skripsi (11 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain