Text
Perbandingan Pelat Lantai Keramik Komposit Beton (Keraton) Dengan Pelat Lantai Beton Konvensional Dari Segi Biaya Dan Waktu Dengan Menggnakan Metode CPM (Critical Path Method)
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan perumahan dan gedung-gedung perkantoran, trend pembangunannya kini sudah berubah mengarah ke bentuk vertikal yaitu dari rumah/gedung berlantai satu menjadi dua lantai atau lebih (maisonette). Hal ini sekaligus menumbuhkan kebutuhan baru, berupa pelat lantai untuk bahan struktur lantai bertingkat.
Tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia konstuksi menuntut para perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa baik itu konsultan maupun kontraktor untuk dapat bekerja lebih cepat dan ekonomis. Untuk itu perlu adanya sistem-sistem terbaru yang dilaksanakan dalam proses pekerjaan di lapangan.
Banyak bangunan-bangunan bertingkat baik rumah maupun perkantoran yang menggunakan sistem beton pracetak dalam pelaksanaan pekerjaan strukturnya. Pengembangan teknologi efisien teknik konstruksi struktur bangunan, seperti pelat rusuk merupakan salah satu teknologi konstruksi lantai bertingkat yang perlu dimasyarakatkan seperti halnya Keramik Komposit Beton (KERATON) karena teknologi ini selain lebih ekonomis, juga memiliki berbagai kelebihan dan aplikasinya, serta mampu memberikan penghematan penggunaan bahan bangunan seperti besi beton maupun bahan-bahan lainnya yang cukup besar.
Laporan tugas akhir ini menganalisis tentang teknis pelaksanaan beton pracetak KERATON jenis Half slab di lapangan dengan metode konvensional berdasarkan desain serta besarnya anggaran biaya dan efisiensi waktu yang dibutuhkan oleh kedua metode.
Dari penelitian yang dilakukan teknik pelaksanaan pekerjaan metode KERATON lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan pekerjaan konvensional dapat mereduksi waktu 21.43,75% dan dari segi biaya dapat mereduksi 22,92% dari metode pelaksanaan konvensional.
B53 1163 2008 | 080 ALI p 2008 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain