Text
Penggunaan pelat Layang Pembilas Bawah Sebagai Pembilas Sedimen Dasar (Studi Kasus Bangunan Bendung Curug)
Dalam perencanaan bendung, model tes sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak terduga pada kondisi yang ada di lapangan atau lokasi bendung. Dari laporan hasil penelitian dengan model tes pada Bendung Curug Jawa Barat dan Bendung Benanain Nusa Tenggara Timur dilakukan studi banding. Studi banding ini membahas mengenai efektifitas pembilas bawah (undersluice) antara Bendung Curug (dengan pelat layang) penelitian dilakukan dengan melakukan perubahan luas penampang pada mulut pembilas bawah dengan cara menggunakan pelat layang untuk mendapatkan kecepatan aliran air yang maksimal dalam melakukan pengurasan, sedangkan pada Bendung Benanain (tanpa pelat layang) penelitian dilakukan dengan cara melakukan perubahan debit yang dialirkan untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal dalam melakukan pengurasan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumus kontinuitas: Q = VxA dimana V = kecepatan aliran (m / d * et)
Q = debit aliran (m ^ 3 / d * et)
A = luas penampang g(m ^ 2)
Dari hasil penelitian dengan model tes pada pembilas bawah (undersluice) dan setelah dianalisis ternyata pembilas bawah (undersluice) yang menggunakan pelat layang lebih efektif dalam membilas atau menguras sedimen dasar, baik yang berada di dalam ruang pembilas maupun di mulut pemtilas.
B53 1098 2005 | 080 HEN p 2005 | Rak Skripsi (11 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain