Text
Kajian Grafik Perjalanan Kereta Api Sepur Tunggal Dan Sepur Ganda (Studi Kasus KRL Bogor - Manggarai)
Transportasi kereta api sebagai salah satu sarana transportasi yang beroperasi di Indonesia, telah menjadi salah satu alternatif transportasi bag masyarakat disamping transportasi lainnya baik darat, laut maupun udara.
Sebagai sarana transportasi yang mempunyai wilayah operasi sampai ribuan kilometer, peralatan yang dimiliki dan dioperasikan juga sangat banyak, oleh karena itu perusahaan kereta api harus melakukan pemeliharaan, pengawasan dan perbaikan peralatan yang ada dalam pelaksanaan kegiatan operasinya. Untuk melakukan ini semua diperlukan adanya biaya operasi yang cukup besar yang harus disisihkan dari pendapatan kereta api Oleh karena itu diperlukan pengoperasian yang optimal dari semua peralatannya. Salah satu peralatan yang sangat penting pada pengoperasian kereta api adalah adanya sepur/jalur/track sebagai jalan kereta Banyaknya jumlah sepur sangat berpengaruh terhadap banyaknya kereta yang dapat dioperasikan
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kapasitas lintas jalur ganda apabila dibandingkan dengan jalur tunggal pada grafik perjalanan kereta api, dengan cara membuat model gapeka sepur tunggal dan model gapeka sepur ganda. Kedua model ini dibuat untuk lintas Bogor Manggarai dalam waktu kerja siang
Dari hasil analisis pada kedua model tersebut diketahui jumlah kereta yang dapat diberangkatkan pada sepur tunggal sebanyak 72 set kereta yang terdiri dari 40 set kereta tujuan Bogor-Manggarai dan 32 set kereta tujuan Manggarul-Bogor, sedangkan pada sepur ganda kereta yang dapat diberangkatkan sebanyak 208 set kereta terdiri dari 100 set tujuan Bogor-Manggarai dan 108 set tujuan Manggarai Bogor Peningkatan jumlah kereta yang dapat dioperasikan pada sepur ganda apabila dibandingkan dengan jumlah kereta yang dapat dioperasikan pada sepur Tunggal adalah sebanyak 136 set kereta Kenaikan kapasitas lintas pada sepur anda adalah sebesar 288,889 %. Peningkatan jumlah kereta yang dapat dioperasikan sangat dipengaruhi oleh sistem persinyalan, perlintasan sebidang dan adanya sepur simpang disebuah stasiun
B53 1162 2002 | 080 SAT k 2002 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain