Text
Pengaruh Pemadatan Tanah Non Standar Terhadap Pemadatan Tanah Standar Di Laboratorium Untuk Lokasi Sindang Barang Dan jalan Baru Bogor
Pada penelitian ini kami ingin membandingkan dua metode pemadatan tanah yang berbeda, yaitu pemadatan standar laboratorium AASHTO T 180-74 (modified compaction test ) dengan pemadatan non standar yang menggunakan alat rancangan khusus yang mempunyai beban penumbuk dan ketinggian yang lebih besar. Sampel tanah yang digunakan adalah dari dua lokasi yang berbeda di wilayah Bogor, yaitu di Jalan Baru dan Sindang Barang Bogor. Dengan harapan agar dapat diketahui perilaku kepadatan kering (Ydy) dan kadar air optimum setelah dipadatkan dengan metode yang berbeda tesebut.
Untuk metode pemadatan standar menggunakan variasi jumlah tumbukan yaitu: 20x, 25x, 30x, 40x, 50x, 55x, 60x, dan 70x tumbukan. Sedangkan pemadatan non standar menggunakan alat yang dirancang khusus dan mempunyai tinggi jatuh 190 cm dengan kondisi satu lapis dan beban pukulan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan hasil ekuivalensi variasi energi yang dihasilkan melalui pemadatan standar.
Melalui penelitian dengan dua metode pemadatan ini diketahui bahwa dengan energi tumbukan yang sama semakin besar nilai kepadatan kering maka semakin kecil kadar air optimumnya. Dari hasil penelitian ini diketahui pula bahwa untuk jalan Baru dan Sindang Barang nilai kepadatan kering pemadatan standar lebih tinggi dari pada hasil pemadatan non standar.
B53 1160 2003 | 080 MAH p 2003 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain