Text
Analisis Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Dengan Konstruksi Kayu Secara Ekonomis Dan Metode Pelaksanaan (Studi Kasus: Pembangunan Ruko Jalan Pajajaran Bogor)
Atap merupakan elemen penting terhadap sebuah bangunan. Fungsi atap adalah untuk menahan teriknya matahari ataupun hujan yang turun. Keindahan sebuah rumah ataupun bangunan salah satunya adalah terletak pada bagian atap. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat rangka atap pada saat ini sudah banyak diantaranya rangka atap dengan menggunakan kayu, bambu, dan baja. Masing-masing dari bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga dalam perencanaan suatu proyek perlu diperhitungkan secara matang material yang lebih baik untuk digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan.
Penelitian ini mengambil topik "Analisis Perbandingan Rangka Atap Baja Ringan Dengan Konstruksi Kayu Secara Ekonomis Dan Metoda Pelaksanaan (Studi Kasus Pembangunan Ruko Jalan Pajajaran Bogor)". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan bahan kayu dengan bahan baja ringan sebagai upaya mencari nilai ekonomis dari penggunaan bahan tersebut sebagai bahan pembentuk rangka atap, sehingga manfaat yang akan diambil adalah menjadi solusi terbaik bagi pihak perencana suatu proyek konstruksi sipil dalam mengambil keputusan untuk menggunakan bahan dasar tertentu sebagai salah satu unsur pembangunan proyek tersebut. Penelitian ini mengambil studi kasus pada proyek pembangunan Ruko Jalan Pajajaran Bogor. Dalam pemasangan rangka atap digunakan bahan dasar baja ringan Analisis Biaya Produksi pembuatan Rangka Atap Baja Ringan pada Proyek Ruko Pajajaran Bogor dihitung berdasarkan kebutuhan rangka atap untuk satu volume pekerjaan pembuatan satu rangka stap saja
Dari hasil analisis Biaya yang dilakukan diketahui bahwa luas rangka atap adalah sebesar 42,23 m². bila dilihat dari harga material terpasang, bahan baja ringan adalah sebesar Rp.140.854,90, sedangkan kayu sebesar Rp. 65.556,
Dapat diambil kesimpulan bahwa pemakaian baja ringan sebagai rangka atap lebih efisien dari segi waktu, sehingga pelaksanaan proyek dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat. Sehingga secara ekonomis dan metode pelaksanaan, rangka atap baja ringan lebih baik dibanding rangka atap kayu. Pihak Kontraktor harus lebih memperhatikan lagi masalah biaya yang akan dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan konstruksi. Khususnya dalam sub pekerjaan pemasangan rangka atap Perla kiranya untuk mempertimbangkan baja ringan sebagai bahan dasar pembentuk rangka atap dalam suatu proyek konstruksi bangunan.
B53 1157 2007 | 080 TOM a 2007 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain