Text
Analisis Perencanaan Sambungan Pada Beton Pracetak
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengambil judul Analisis Perencanaan Sambungan Pada Lantai Beton Pracetak". Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis mekanisme gaya-gaya yang bekerja pada sambungan (joint) pada lantai beton pracetak, menganalisis struktur dan kekuatan pada titik titik penyambungan, menghitung suatu desain sambungan (joint) pada lantai beton pracetak berdasarkan gaya-gaya yang bekerja.
Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan adalah dengan cara melakukan Penelitian Kepustakaan (Library Research), penelitian ini dilakukan dengan cara metode pengumpulati data dari pustaka atau pun referensi lain sebagai bahan acuan sekaligus dengan cara mempelajari teori-teori dari berbagai buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Selain itu dipelajari proses pabrikasi dan penerapan sambungan beton pracetak sebagai bahan pelengkap penulisan skripsi yang didapat dari kajian lapangan pada PT Wijaya Karya Beton Cileungsi Bogor. Untuk hal tersebut juga telah dilakukan pengambilan contoh perhitungan pada Pembangunan Proyek Menara Merdeka Jakarta, sebagai bahan perbandingan
Indonesia adalah negara berkembang yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan disegala bidang Khususeva di Ibukota Jakarta, saat ini pembangunan lebih diorientasikan kepada pembangunan arah vertikal atau pembangunan gedung-gedung tinggi sesuai dengan himbauan pemerintah mengingat semakin sempat dan mahalnya tahan di Jakarta. Tuntutan kebutuhan
teknologi tentang struktur beton pun semakin meningkat, untuk itu dari kemajuan teknologi beton, diaplikasikan beton pracetak, yaitu dengan teknologi pabrikasi yang bertujuan peningkatan mutu beton di bawah perawatan dan pengawasan yang ketat, sehingga menghasilkan elemen beton siap pakai yang tinggal dipasang di lapangan.
Pelaksanaan pemasangan beton pracetak tidak laras dari pekerjaan penyambungan elemen pracetak yang membutuhkan ketelitian tinggi, keakurasian dalam perencanaan dan perhitungan berpengaruh pada kekuatan struktur secara keseluruhan. Di dalam Prestressed Concrete Institute (PCI) dan American Concrete Institute (ACI) 318-83 disebutkan bahwa sambungan antara elemen beton pracetak harus dapat menahan gaya-gaya yang bekerja, terutama gaya geser yang dapat terjadi.
Di dalam skripsi ini dibahas tentang beton pracetak, khususnya tentang penyambungan elemen pracetak tersebut beserta alat-alat sambungannya, untuk itu dibahas dus alternatif yaitu metode half slab dan full slab yang dapat dipilih oleh perencana untuk merencanakan joint elemen pracetak. Dari kedua metode tersebut, metode half Slab banyak dipakai di lapangan karena perencanaan dan pelaksanaan yang tidak terlalu rumit dibandingkan metode full slab
Dari pembahasan penulis mengambil kesimpulan bahwa penggunaan metode penyambungan dengan menggunakan panjang penyaluran lebih mudah dalam perencanaan. Kekuatan atau keamanan struktur bangunan gedung dengan menggunakan beton pracetak, bergantung pada pelaksanaan masing-masing pekerjaan yaitu: mutu dari produksi beton pracetak, mutu beton topping. perencanaan sambungan termasuk penggunaan alat-alat sambungannya dan jugamutu pelaksanaan di lapangan. Pada perencanaan lantai beton pracetak lebih baik menggunakan metode half slab dibandingkan full Slab karena perencanaan dan pelaksanaannya tidak terlalu rumit. Selain itu pada metode half slab tidak dieprlukan bekisting untuk pelat dan juga struktur di atasnya dikerjakan tidak harus menunggu hingga umur beton 28 hari.
B53 1154 2001 | 080 RAB a 2001 | Rak Skripsi (11 E) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain