Text
Kajian Identifikasi Angkutan Umum Massal Berbasis Jalan (Studi kasus : TMB (Trans Metro Bandung)
Kota Bandung telah berkembang menjadi sebuah kota Metropolitan Sejalan dengan perkembangan tersebut, Pemerintah Kota menghadapi berbagai permasalahan yang terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana transportasi. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemkot Bandung terus berbenah dengan menyediakan alat transportasi missal. Pada 2009, Pemkot mengoperasikan bus Trans Metro Bandung (TMB) yang melayani rute Cibereum-Cibiru (koridor 1). Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan dan memberikan kenyamanan kepada warga yang menggunakan jasa angkutan umum. Metode yang digunakan terdiri dari metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif terdiri dan kecepatan kendaraan bus dan sistem operasi bus Trans Metro Bandung (Load factor. Frekuensi, Headway, Cycle time). Metode kualitatif terdiri dari sarana dan prasarana bus Trans Metro Bandung dan tingkat pelayanan TransMetro Bandung terkait Standar Pelayanan Minimum (SPM). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui deviasi seperti Load factor adalah 1,9% Deviasi Frekuensi adalah 2 kendaraan/jam. Deviasi Headway adalah 2.92 menit. Deviasi waktu siklus 18.594 menit Deviasi armada bus berdasarkan perhitungan diatas yaitu 25 kendaraan bus.
B53 1095 2011 | 080 FUR k 2011 | Rak Skripsi (11 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain