Text
Evaluasi kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa Dengan Analisa Pushover (Studi Kasus: Gedung Rusunawa Universitas Djuanda - Bogor)
Perencanaan struktur bangunan gedung tahan gempa di Indonesia menjadi suatu hal yang sangat penting, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia terletak dalam wilayah gempa yang mempunyai intensitas moderat hingga tinggi. Arah metode perencanaan tahan gempa beralih dari pendekatan kekuatan menuju pendekatan kinerja. dimana struktur direncanakan terhadap beberapa tingkat kinerja saat menerima beban gempa yang akan mengakibatkan pelelehan pada struktur, dengan demikian dibutuhkan analisis nonlinier yang sederhana tetapi cukup akurat. Salah satu cara analisis nonlinier yang sederhana adalah metode spektrum kapasitas. Metode ini sering kali disebut metode pushover karena dalam aplikasinya, digunakan analisis beban dorong statik nonlinier, dimana struktur didorong secara bertahap hingga beberapa komponen struktur mengalami leleh dan deformasi inelastik.
Hasil perhitungan target peralihan metode ATC-40 sebesar 0.110 meter, metode FEMA 356 sebesar 0.204 meter, metode FEMA 440 sebesar 0.185 meter, sedangkan menurut SNI 03-1726-2003 sebesar 0.242 meter, hasil ini masih kecil dari kinerja batas ultimit menurut SNI 03-1726-2003 sebesar 0.288 meter, dengan demikian memenuhi persyaratan sebagai gedung untuk penghunian tahan gempa.
Analisis beban dorong memberikan hasil daktilitas aktual menurut peraturan UBC 1997 A sebesar 1,88 dan faktor reduksi gempa R sebesar 7.78, sedangkan menurut peraturan IBC 2003 μA sebesar 1.70 dan faktor reduksi gempa R sebesar 7.85, hal ini menunjukkan nilai yang lebih kecil dibandingkan prediksi perencanaan awal. Secara umum, analisis beban dorong memberikan hasil yang rasional dalam memprediksi daktilitas peralihan aktual struktur gedung dengan kategori beraturan
B53 1080 2009 | 080 RIN e 2009 | Rak Skripsi (11 D) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain