Text
Studi Eksperimental Jenis berbatuan Dari Limbah PT. Antam Tbk. UBPE Pongkor Sebagai Agregat kasar Beton
Seiring dengan perkembangan dunia konstruksi, sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur. Akibat dari semakin seringnya digunakan material beton tersebut sehingga berpengaruh besar terhadap kebutuhan penyusun beton seperti agregat kasar. Oleh karena itu, dewasa ini banyak dilakukan penelitian beton terutama unsur terbanyak penyusun beton seperti agregat kasar. Penelitian yang dilakukan umumnya yaitu memanfaatkan limbah-limbah dari hasil industri, pertambangan dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar pengeksploitasian terhadap material yang ada di alam tidak berlebihan sehingga dapat digunakan secara optimal dan tidak menghambat perkembangan pembangunan yang ada.
Salah satu penghasil limbah yang cukup besar yaitu pertambangan. Pada umumnya pertambangan ini menghasilkan limbah berupa agregat kasar dan agregat halus. Hal ini juga terjadi pada PT. ANTAM. Tbk. UBPE Pongkor di Kecamatan Nanggun, Kabupaten Bogor. Limbah yang dihasilkan yaitu berupa agregat kasar sebesar ± 352 ton/m³ per hari (sumber PT. ANTAM Tbk. UBPE Pongkor). Namun dalam pengolahan limbah tersebut belum dilakukan secara optimal dalam pemanfaatannya, hanya digunakan sebagai lapisan perkerasan dilingkungan pertambangan untuk mobilisasi kendaraan-kendaraan tambang tersebut.
Penelitian merupakan studi eksperimental limbah bebatuan dengan jenis batu andesit dan batu breksi, karena dua jenis batu tersebut merupakan limbah utama terbesar yang dihasilkan dari proses pertambangan tersebut. Adapun cara yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membuat benda uji berupa silinder dengan kuat tekan rencana 25 MPa yang diuji pada umur 3, 7, 14, dan 28 hari dengan komposisi yaitu BN 1(Breksi 0%; Andesit 100%) , BN 2 (Breksi 40%; Andesit 60%), BN 3 (Breksi 60%; Andesit 40 dan BN 4 (Breksi 100%; Andesit 0%)
Pada umumnya setelah dilakukan pengujian kuat tekan terhadap benda uji pada setiap komposisi dievaluasi dengan menggunakan standar deviasi didapatkan kuat tekan sebesar yaitu BN 1(Breksi 0%; Andesit 100%) = 24.452 MPa, BN 2 (Breksi 40%; Andesit 60%) = 22.954 MPa, BN 3 (Breksi 60%; Andesit 40) = 25.050 MPa, dan BN 4 (Breksi 100%; Andesit 0% ) = 24.317 MPa, sehingga dapat dilihat 0%) umumnya komposisi tersebut tidak dapat mencapai mutu yang telah direncakan yaitu sebesar 25 MPa, hanya komposisi BN 3 (Breksi 60% dan Andesit 40%) yang dapat mencapai mutu yang direncakan. Akan tetapi semakin banyak batu breksi yang ditambahkan sebagai agregat kasar penyusun beton, maka semakin baik pula kemampuan beton dalah menahan beban dibandingkan dengan batu andesit.
B53 1028 2010 | 080 EFE s 2010 | Rak Skripsi (11 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain