Text
Pengaruh Muatan Sumbu Terberat (MST) Terhadap Konstruksi Perkerasan Jalan Berdasarkan Metode Analisa Komponen (Studi Kasus: Ruas Jalan Siliwangi, Kabupaten - Sukabumi)
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dalam sektor transportasi, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah memantapkan kondisi prasarana jalan. Kerusakan jalan lebih cepat dari umur rencana, hal ini terjadi karena kendaraan yang melintas melebihi Muatan Sumbu Terberat (MST) yang telah ditentukan.
Setiap kendaraan dengan berat tertentu yang melintas, akan memberikan kontribusi terhadap perusakan jalan. Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh kendaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kendaraan bermuatan normal dan kendaraan bermuatan berlebih. Kendaraan yang dominan menyebabkan kerusakan pada ruas jalan Siliwangi adalah kendaraan dengan muatan > 8 Ton, sedangkan untuk jalan Siliwangi sendiri MST yang diizinkan adalah ≤8 Ton.
Perusakan jalan oleh kendaraan dihitung dalam bentuk suatu faktor yang disebut faktor perusakan jalan (Vehicle Damage Factror). Untuk menghitung faktor perusakan jalan perlu diperoleh tentang gambaran berat sumbu kendaraan dan konfigurasi sumbu kendaraan yang ada. Dengan adanya faktor perusakan jalan hasil perhitungan yang baru selanjutnya dalam tahap perencanaan dapat dihitung kebutuhan kontruksi jalan yang diperlukan.
Dari hasil analisa didapat umur perkerasan yang seharusnya 5 tahun pada awal perencanaan menjadi lebih kecil yaitu hanya 1 tahun. Dengan lebih pendeknya umur perkerasan jalan Siliwangi maka diperlukan tambahan tebal lapisan sebesar 6 cm.
B53 1026 2016 | 080 RIZ p 2016 | Rak Skripsi (11 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain