Text
Perbandingan Frame Scaffolding dan Modular Scaffolding Dalam Segi Biaya (Studi Kasus Pembangunan Box Underpass (BUP) Ciawi Tol BOCIMI Bogor
Dalam pengecoran suatu pelat pada bangunan bertingkat, jalan dan jembatan, diperlukan penyangga yang kuat sebagai penahan bekisting pelat lantai. Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kebutuhan perancah dan membandingkan efisiensi biaya perancah jenis frame scaffolding dan modular scaffolding pada proyek pembangunan box underpass (BUP) tol BOCIMI Bogor mengingat keduanya memiliki harga dan kapasitas yang berbeda.
Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini dengan mendapatkan luasan pekerjaan pengecoran pelat yang nantinya sebagai area luasan scaffolding, lalu mendapatkan kapasitas scaffolding yang juga disesuaikan dengan pembebanan di lapangan dengan menggunakan aplikasi structure analysis program (SAP), dengan demikian dapat diketahui apakah scaffolding tersebut kuat atau perlu perkuatan untuk menahan beban di lapangan juga menghitung kekuatan balok penahan bekisting apakah kuat menahan beban dengan panjang bentang sesuai dengan jenis scaffolding. Lalu menghitung waktu pelaksanaan scaffolding dari hasil studi di lapangan. Kemudian dapat dibandingkan efisiensi dari kedua jenis scaffolding tersebut dalam segi biaya terkait waktu dan kekuatan scaffolding.
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa penggunaan modular scaffolding lebih murah yaitu sebesar Rp.300.730.680,00 (Tiga Ratus Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Ribu Enam Ratus Delapan Puluh Rupiah) sedangkan frame scaffolding adalah Rp.603.216.000,00 (Enam Ratus Tiga Juta Dua Ratus Enam Belas Ribu Rupiah) dan juga waktu pemasangan modular scaffolding adalah 51 dan frame scaffolding adalah 69 hari, sehingga dapat disimpulkan penggunaan modullar scaffolding lebih efisien.
B53 1016 2016 | 080 TRI p 2016 | Ensiklopedi (11 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain