Text
Perbandingan Penggunaan Pelat Lantai Beton Dan Dinding Bata Merah Terhadap Pelat Lantai Dan Dinding Beton Ringan Aerasi
Besarnya beban gempa yang terjadi pada struktur bangunan tergantung dari beberapa faktor yaitu, massa dan kekakuan struktur, waktu getar alami dan pengaruh redaman dari struktur, kondisi tanah, dan wilayah kegempaan dimana struktur bangunan tersebut didirikan Dinding dan pelat lantai merupakan penyusun suatu konstruksi bangunan yang berkontribusi besar terhadap pembebanan struktur, berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan analisis perbandingan penggunaan pelat lantai beton dan dinding bata merah terhadap pelat lantai dan dinding beton ringan acrasi AAC. Penelitian dilakukan terhadap bangunan yang difungsikan sebagai asrama (hunian) yang berada di Kota Bogor, pemodelan bangunan dilakukan dengan melakukan perbandingan penggunaan material penyusun pelat lantai dan dinding, untuk mendapatkan berat gedung dan beban gempa yang dihasilkan serta pengaruhnya terhadap kebutuhan penulangan struktur balok dan kolom Analisa struktur terhadap bangunan menggunakan prinsip metode elemen hingga (finite element method) dengan memanfaatkan program bantu analisa struktur ETABS v.9.7.4 Pada Model I menggunakan pelat lantai beton dan dinding bata merah, Model II dengan pelat lantai beton dan dinding beton ringan aerasi AAC, untuk Model III menggunakan pelat fantai beton ringan aerasi AAC dan dinding bata merah, dan Model IV dengan pelat lantai dan dinding beton ringan aerasi AAC. Dari analisis dan perhitungan yang dilakukan, penggunaan material beton ringan aerasi AAC terbukti mampu mereduksi berat gedung yang berpengaruh terhadap gaya geser dasar gempa dan kebutuhan pemilangan struktur, dimana berat gedung terbesar didapatkan pada Model I dengan 34.159,469 KN, gaya geser dasar gempa 2.879,643 kN, luas tulangan longitudinal pada balok 946,110 mm² dan 1.435 mm² untuk luas tulangan geser dan 7 020,00 mm² luas tulangan kolom dengan persentase tulangan sebesar 5,85% Hasil terkecil didapatkan pada Model IV, dengan berat gedung didapat 19 275,727 kN dan gaya geser dasar gempa sebesar 1,624,944 kN, dari desain pemulangan balok didapatkan 507,610 mm² dan kebutuhan penulangan kolom 2 444,725 mm² dengan persentase tulangan terhadap penampang sebesar 2,04%
B53 991 2016 | 080 UND p 2016 | Rak Skripsi (11 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain