Text
Kajian Pemanfaatan Embung Jawura Guna memenuhi Kebutuhan Air Untyk Irigasi
Embung sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air mempunyai fungsi untuk penyimpanan dan penyedia air, salah satunya untuk keperluan irigasi yang merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan produksi pertanian setempat. Embung Jawura yang berada di Desa Kertajati mempunyai luas daerah bangunan Embung seluas 42 Ha dan saat ini dapat menampung air sebanyak 378.586 * .459m ^ 3 n ^ 3 * (MAN) dengan layanan irigasi seluas 20 Ha. Dalam menganalisa Embung Jawura dapat dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya adalah melakukan kajian hidrologi yang berupa analisa hujan kawasan dengan metode aljabar dari 2 stasiun hujan, kemudian analisa distribusi probabilitas kontinya dengan menggunakan metode normal, metode log normal, metode log pearson III dan metode gumbel. Duri keempat metode yang dilakukan, diambil nilai curah hujan rencana terbesar yaitu dari metode gumbel dengan nilai curah hujan rencana overline R2 =91.027 mm, overline R5 =105.796 mm, overline R10 =115.576 mm, overline R25 =127.93 I mm dan overline R50 =137.096 mm. Setelah curah hujan rencana didapat dilanjutkan melakukan kajian dehit banjir menggunakan metode sintetik gama I dengan debit terbesar periode ulang 30 tahun yang dimaksudkan I akankah kemungkinan terjadi luapan air melebihi elevasi tanggul (over toping) pada saat curah hujan sangat tinggi melanda wilayah tangkapan air Embung Jawura. Nilai debit inflow andalan diperoleh dengan metode F.J. vock. Keseimbangan air atau neraca air merupakan air masukan (inflow) dan air keluaran (outflow) di suatu tempat (reservoir) pada periode tertentu, sehingga dapat untuk mengetahui jumlah air tersebut. kelebihan (surplus) atau kekurangan (devisit). Dalam analisa Neraca Air pada reservoir, dalam hubungannya ketersediaan air dengan kebutuhan air untuk irigasi, terjadi defisit air, bulan bulan juli I = 0, 012m * .3 / d * e * t juli II=0,024 m3/det, Agustus I = 0, 012m * 3 / d * e * t Agustus I1=0,028 m3/dct September I=0,012 m3/dct. September II=0,017 m3/dct. Oktober 1=0.036 m3/det. Oktober !!=0,043 m3/dct. November 1=0,015 m.3/dct. November II = 0, 014m * .3 / d * e * l dan disimpulkan bahwa keseimbangan air embung harus selalu diperhatikan agar diperoleh produksi pertanian yang maksimal.
B53 907 2016 | 080 ABD k 2016 | Rak Skripsi (11 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain