Text
Pemanfaatan Tailing Tambang Emas Sebagai Pengganti Agregat Halus Pada Beton
Pembangunan yang dilakukan di Indonesia pada umumnya menggunakan konstruksi beton Konstruksi beton umumnya digunakan karena banyak memiliki kelebihan bila dibandingkan dengan konstruksi lain. Akan tetapi tanpa kita sadari dominannya penggunaan beton di negara kita mengakibatkan semakin meningkat pula kebutuhan material penyusunya Khususnya kebutuhan akan material pasir sungai dan gunung yang saat ini semakin meningkat dan persediaannya semakin terbatas, sehingga memungkinkan limbah tailing akan digunakan
Limbah tailing sebagai salah satu jenis material agregat halus secara kualitas masih perlu diteliti lebih lanjut terhadap struktur beton mengingat limbah tailing banyak mengandung bahan logam. Namun, kandungan lumpur dan bahan kimianya cukup tinggi, hal ini tentunya akan dapat berpengaruh terhadap karakteristik kualitas beton yang dihasilkan, sehingga menarik minat untuk diteliti terhadap struktur beton. Peraturan yang menjadi pedoman dalam penelitian ini adalah "Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal" (SK SNI 03 2834-2000)
Metode penelitian yang digunakan adalah beton yang dibuat dengan limbah tailing, cara dan susunan yang sama, dikelompokan menjadi 2 (dua) tipe dengan perbedaan pada perlakuan (treatment) terhadap material limbah tailing Diantaranya adalah limbah tailing digunakan dalam keadaan aslinya (treatment type 1), limbah tailing dicuci dengan air tawar (freatment type II).
Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai kuat tekan yang lebih kecil dari kuat tekan rencananya yaitu untuk limbah tailing dengan treatment type 1 sebesar 19,99 Mpa, untuk limbah tailing dengan treatment type II sebesar 16,43 Mpa. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menggunakan treatment type III yaitu
B53 905 2016 | 080 TRI p 2016 | Rak Skripsi (11 A) | Tersedia |
B53 905 2016.c1 | 080 TRI p 2016 | Rak Skripsi (11 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain