Text
Evaluasi Terhadap Karakteristik Kuat Tekan Beton Pasca Terbakar
Beton sangat banyak digunakan secara luas sebagai bahan bangunan. Beton yang digunakan untuk struktural dalam konstruksi teknik sipil dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu untuk konstruksi gedung, bangunan air, konstruksi jalan pada pekerjaan rigid pavement, jembatan, dan sebagainya. Dalam suatu konstruksi tidak lepas dari suatu bencana yang terjadi terutama konstruksi gedung yaitu bahaya kebakaran. Kebakaran sering terjadi di Indonesia dan sebagian besar menimpa pada bangunan yang menggunakan beton sebagai material konstruksinya. Beton merupakan bahan hangunan yang memiliki daya tahan terhadap panas relatif lebih baik dibandingkan dengan material bangunan lain seperti baja terlebih lagi kayu. Sifat beton sebagai pengantar panas yang lemah juga mempunyai keterbatasan ketika dibakar dengan intensitas tinggi dan siklus pergantian pemanasan dan pendinginan berulang-ulang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kuat tekan dan berat beton pasca terbakar terhadap beton normal. Penelitian merupakan studi eksperimental, dengan membuat 20 buah benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm yang dibuat di PT PIONIRBETON INDUSTRI Jakarta Timur. Variable pengujian adalah pembakaran benda uji pada suhu 200°C selama 4 menit, 400°C selama 6 menit, dan 600°C selama 12 menit dengan setiap variasinya menggunakan 5 buah benda uji. Variasi suhu pembakaran dilakukan sesuai dengan kapasitas tungku pembakaran di PUSLITBANG Permukiman Bandung dengan umur heton 55 hari, selain itu terdapat benda uji beton normal pada suhu ruangan (tidak dibakar) yang digunakan untuk mengetahui perubahan. kondisi beton pasca bakar. Kuat tekan beton benda uji dibuat dengan mutu rencana beton (f'er) 33.5 MPa.
Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton rata-rata untuk setiap variasi suhu yaitu pada suhu ruangan sebesar 39.86 MPa, suhu 200°C sebesar 44.98 MPa, suhu 400°C sebesar 39.0 MPa, subu 600'C sebesar 32.18 MPa. Pada suhu 200°C beton mengalami kenaikan berkisar 12.84% menjadi 112.84% sedangkan pada suhu 400°C dan 600°C beton mengalami penurunan yaitu berkisar 2.16% dan 19.27% menjadi 97.84% dan 80.73% dari beton pada suhu ruangan. Untuk perubahan berat beton pasca terbakar pada suhu 200°C berkisar 0.032% menjadi 99,908%, pada suhu 400°C berkisar 0.161% menjadi 99.839%, dan pada suhu 600°C berkisar 1.018% menjadi 98,982%
B53 904 2011 | 080 DHO e 2011 | Rak Skripsi (11 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain