Text
Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Sprinkler Di Lahan Kering (Studi Kasus: Provinsi Nusa Tenggara Barat)
[10.23, 25/3/2022] Maryaty: Budidaya tanaman jagung di lahan kering hanya mengandalkan curah
hujan, sehingga hujan merupakan sumber utama ketersediaan air bagi tanaman.
Ketersediaan air tanah di daerah perakaran yang berlebihan atau kekurangan akan
menimbulkan gangguan fisiologis bagi tanaman. Pemberian air tambahan melalui
irigasi pada dasarnya perlu pada tanaman jagung selama puncak kurang air
berlangsung.
Irigasi sprinkler adalah sistem irigasi yang pemberian air pada permukaan tanah dalam bentuk percikan air menyerupai curah hujan. Sistem irigasi sprinkler terdiri dari unsur-unsur pompa air, jaringan perpipaan untuk penyaluran air dan alat pencurah atau nozzle untuk menyebarkan tetes- tetes air pada luasan lahan tertentu.
Tujuan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sprinkler untuk mengetahui waktu pemberian air irigasi serta mengetahui biaya pengoperasian dan pemeliharaan jaringan irigasi sprinkler ,sehingga dapat dicapai efisiensi yang lebih tinggi.
Besarnya kebutuhan air dan jadwal pemberian air irigasi (penyiraman) adalah pada periode pertumbuhan awal dengan umur tanaman 20 hari adalah 56 mm dengan waktu 5,7 jam untuk sprinkler Big Gun dan 12,3 jam untuk sprinkler Standard, periode vegetatif dengan umur tanaman 30 hari adalah 167 mm dengan) waktu 17 jam untuk sprinkler Big Gun dan 36,5 jam untuk sprinkler Standard, periode pembungaan dengan umur tanaman 15 hari adalah 115 mm dengan waktu. 11,7 jam untuk sprinkler Big Gun dan 25,2 jam untuk sprinkler Standard, periode pembentukan buah dengan umur tanaman 40 hari adalah 250 mm dengan waktu 25,5 jam untuk sprinkler Big Gun dan 54,7 jam untuk sprinkler Standard, periode pematangan dengan umur tanaman 15 hari adalah 62 mm dengan waktu 6,3 jam untuk sprinkler Big Gun dan 13,6 jam untuk sprinkler Standard.
Pada perhitungan analisa biaya operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi sprinkler di desa Akar akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Barat, propinsi Nusa Tenggara Barat, untuk biaya tetap adalah biaya penyusutan dari investasi yang ditanam, seperti biaya pengadaan Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dan biaya jaringan irigasi sprinkler sebesar Rp.4.178.911,-/tahun. Biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada saat alat atau mesin beroperasi dan jumlahnya bergantung pada jumlah jam kerja pemakaian, seperti biaya bahan bakar diesel, biaya pelumas, biaya operator dan biaya pemeliharaan sebesar Rp.43.181.184,-/tahun. Biaya pokok adalah biaya yang diperlukan suatu mesin jaringan irigasi untuk setiap unit produk sebesar Rp.200,-/kg.
B53 894 2007 | 080 ERW o 2007 | Rak Skripsi (11 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain