Text
Konsep Revitalisasi Kawasan Taman Fattahillah Dan Stasiun Kota Di Kawasan Kota Tua Provinsi DKI Jakarta
Warisan kota bersejarah yang pada hakikatnya merupakan bagian tak terpisahkan dalam sejarah Kota Jakarta. Sebagaimana diketahui, kesinambungan masa lampau-masa kini-masa depan yang mengejawantah dalam karya-karya arsitektur setempat merupakan faktor kunci dalam penciptaan rasa harga diri, percaya diri, dan jati diri atau identitas. Keberadaan bangunan tua/kuno bersejarah tersebut mencerminkan kisah sejarah, tata cara hidup, budaya dan peradaban masyarakatnya (Sidharta, 1989)
Kawasan Taman Fattahillah dan Stasiun Kota masih beruntung karena cukup banyak warisan arsitektur, yaitu bangunan-bangunan tua bersejarah hasil peninggalan masa kolonial. Kawasan yang terdiri bangunan tua bersejarah sebagai tonggaknya sejarah tidak sepantasnya dibiarkan hancur, melainkan harus dihidupkan kembali dengan berbagai daya Permasalahan Kawasan Taman Fattahillah dan Stasiun Kota sebagai lokasi penelitian adalah (1) kawasan dapat menjadi daya tarik sebuah kota karena memiliki aspek histonkal, namun pemanfaatannya belum dimaksimalkan untuk meningkatkan fungsi kawasan wisata budaya sejarah; (2) kawasan mengalami penurunan kualitas lingkungan fisik dan (3) kawasan tersebar bangunan-bangunan tua dan bangunan bersejarah yang merupakan peninggalan karya arsitektur kuno yang keberadaannya sangat terancam oleh kehadiran sirkulasi kendaraan,
Adapun tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah membuat konsep revitalisasi Kawasan Taman Fattahillah dan Stasiun Kota berdasarkan penataan lingkungan fisik. Sedangkan sasaran penelitiannya adalah arahan ruang Kawasan Taman Fattahillah dan Stasiun Kota guna mendukung kegiatan pariwisata dan ruang publik Guna mencapai tujuan dan sasaran penelitian, dilakukan pengumpulan data baik secara primer maupun instansional dan analisis data secara deskriptif dengan metode: (1) penilaian aksesibilitas (2) penilaian jalur pejalan kakt (3) penilaian arsitektur bangunan, dan (4) penilaian ruang terbuka
Upaya yang dapat dilakukan dalam mempertahankan dan melestarikan warisan arsitektur (berupa bangunan bersejarah) adalah perencanaan revitalisasi, karena konsep revitalisasi pada dasarnya bertujuan untuk mempertahankan dan melestarikan bangunan-bangunan tua bersejarah (bangunan museum) serta nilai nilai sejarahnya untuk digunakan yang lebih sesuai tanpa menuntut perubahan drastis atau memerlukan dampak minimal. Dalam mendukung terwujudnya konsep revitalisasi Kawasan Taman Fattahitah dan Stasiun Kota, maka upaya perencanaan kawasan dengan pendekatan konsep city walk dengan maksud untuk menghidupkan kawasan bersejarah yang dapat dimanfaatkan sebagal areal ritel yang disatukan dengan kawasan pedestrian yang bebas dari sirkulasi kendaraan (Fitrianto, 2006) Selain itu, konsep city walk sebagai langkah pertama dalam melestarikan koleksi museum (bangunan-bangunan bersejarah), karena konsep ini dapat menjadi arahan dalam daya tarik pengunjung dan pengaturan pola lalu lintas yang terpadukan antara ruang terbuka publik dengan fungal umum dan ruang terbuka hijau dengan fungsi ekologis. Guna kenyamanan menikmati koleksi-koleksi museum harus terhindar dengan sirkulasi kendaraan, melainkan terintegrasi dengan jalur pejalan kaki karena manusia sebagai subyek (pelaku penikmat) hanus diakomodasikan dan difasilitasi dengan aksesibilitas dan fasilitas pendukung berupa street fumiturs, pencahayaan, dan fasilitas lainnya.
B52 869 2007 | 080 CHE k 2007 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain