1) sektor industri yang mampu mengekspor produknya. Kegiatan pertanian di Kawasan Kaliorang sejalan dengan program pemerintah daerah dalam gerakan agribisnis (Gerdabangagri) dengan mengembangkan Kawasan Agropolitan Sangsaka. Oleh karena itu maka dapat dikatakan bahwa Kawasan Transmigrasi Kaliorang adalah kawasan yang layak untuk dikembangkan sebagai kawasn agropolitan. Berdasarkan arahan struktur ruang didapat bahwa Desa Bukit Makmur merupakan pusat kawasan agropolitan di Kawasan Kaliorang, Desa Bukit Makmur ini memiliki daerah belakang atau desa hinterland yaitu Desa Bumi Rapak (Hinterland 1) dan kemudian Desa Bumi Rapak tersebut akan menjadi pusat orientasi bagi Desa Bukit Permata (Hinterland 2)." />
Text
Kelayakan Ruang Kawasan Transmigrasi Dengan Pendekatan Agropolitan ( Studi Kasus Di kawasan Transmigrasi Kaliorang Kabupaten Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur)
Salah satu program pembangunan daerah Kabupaten Kutai Timur dalam meningkatkan daya saing daerah adalah dengan "Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis" (GERDABANGAGRI). Gerakan tersebut memfokuskan pengembangan kawasan agropolitan di 3 kecamatan yang meliputi Kecamatan Sangkulirang, Sandaran dan Kaliorang (Sangsaka). Dengan demikian pembangunan ekonomi diharapkan bertumpu pada pemanfaatan sumberdaya alam yang dapat diperbaharui. Karena sampai saat ini kondisi perekonomian di Kabupaten Kutai Timur masih didominasi oleh sektor industri dan galian, yang justru tidak dapat diperbaharui (non renewable) dan tidak memberikan kontribusi yang berarti pada masyarakat.
Pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu upaya mempercepat pembangunan perdesaaan dan pertanian, dimana kota sebagai pusat kawasan dengan ketersediaan sumberdayanya, tumbuh dan berkembang dengan mengakses, melayani, mendorong usaha agribisnis di desa-desa sekitarnya. Dengan diadakannya suatu kegiatan usaha agribisnis yang kokoh otomatis akan menyebabkan kondisi perekonomian transmigran menjadi lebih baik dan memiliki kemampuan untuk segera pulih kembali setelah terjadinya penurunan kondisi ekonomi pasca penyerahan daerah transmigrasi kepada pemerintah daerah.
Penelitian ini bertujuan untuk (A) mengindentifikasi kelayakan ruang kawasan transmigrasi berdasarkan aspek fisik, sosial dan ekonomi dari kegiatan agroindustri kelapa sawit melalui pendekatan agropolitan serta (8) memberi arahan pemanfaatan ruang berdasarkan kegiatan pengembangan kawasan agropolitan. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Transmigrasi Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, dimana di kabupaten tersebut telah digalakkan bentuk kawasan agropolitan yaitu Agropolitan Sangsaka (Sangkulirang, Sandaran dan Kaliorang). Untuk menjawab tujuan (A) digunakan teknik analisis superimpose (peta kesesuaian iklim, peta kesesuaian lahan, peta penggunaan lahan, peta RTRRW, peta status lahan) tingkat aksesibilitas, skalogram, tingkat pelayanan fasilitas, analisis ketersediaan dan penggunaan tenaga kerja, penilaian indeks serta model ekonomi basis (LO). Sedangkan untuk menjawab tujuan (8) digunakan analisis deskripsi.
Secara fisik, didapat lahan yang potensial untuk dikembangkan perkebunan kelapa sawit yaitu seluas 107.729 ha (65%) dan Kawasan Kaliorang memiliki tingkat aksesibilitas yang cukup baik. Berdasarkan aspek sosial Kawasan Kaliorang telah memiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis, sosial dan umum yang memadai dan umumnya telah dapat memenuhi tingkat pelayanan penduduk. Selain itu dikembangkannya industri perkebunan kelapa sawit akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Kemudian secara ekonomi industri perkebunan kelapa sawit di Kawasan Kaliorang merupakan sektor industri basis (LQ> 1) sektor industri yang mampu mengekspor produknya. Kegiatan pertanian di Kawasan Kaliorang sejalan dengan program pemerintah daerah dalam gerakan agribisnis (Gerdabangagri) dengan mengembangkan Kawasan Agropolitan Sangsaka. Oleh karena itu maka dapat dikatakan bahwa Kawasan Transmigrasi Kaliorang adalah kawasan yang layak untuk dikembangkan sebagai kawasn agropolitan.
Berdasarkan arahan struktur ruang didapat bahwa Desa Bukit Makmur merupakan pusat kawasan agropolitan di Kawasan Kaliorang, Desa Bukit Makmur ini memiliki daerah belakang atau desa hinterland yaitu Desa Bumi Rapak (Hinterland 1) dan kemudian Desa Bumi Rapak tersebut akan menjadi pusat orientasi bagi Desa Bukit Permata (Hinterland 2).
B52 868 2005 | 080 HAR k 2005 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain