Text
Identifikasi Potensi Dan Masalah Wisata AGRO (Kasus Studi; Kecamatan Megamendung Kabupaten Bogor)
Salah satu jenis kegiatan wisata yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah wisata agro. Berkembangnya kegiatan wisata agro di Indonesia tidak dapat dilepaskan dan pola kehidupan masyarakat dewasa ini yang mulai menyenangi berwisata di alam bebas seperti ke daerah pegunungan, wilayah perkebunan dan pedesaan (Direktorat Jenderal Panwisata, 1997).
Salah satu wilayah yang memiliki potensi menjadi kawasan wisata agra adalah Kecamatan Megamendung. Faktor-faktor yang berpotensi mendukung kecamatan ini sebagai kawasan wisata agro adalah luasan lahan pertanian yang labih luas dan memiliki jumlah tenaga kerja sektor pertanian yang lebih besar dibandingkan dengan dua kecamatan lainnya yang ada dalam lingkup Wilayah Pengembangan Wisata (WPW) Puncak. (Pemda Kab, Bogor, 2000)
Pada kenyataannya untuk mewujudkan terciptanya kawasan wisata agro di Kecamatan Megamendung masih menemui berbagai kendala, Kendala tersebut baik berupa belum diketahuinya lokasi yang tepat maupun potensi dan masalah yang ada di Kecamatan Megamendung. Oleh karena itu tujuan studi ini adalah untuk 1) menentukan kawasan yang berpotensi menjadi kawasan wisata agro di Kecamatan Megamendung, 2) mengidentifikasi potensi yang mendukung den permasalahan yang menjadi kendala, yang ada dalam kawasan yang berpotensi menjadi kawasan wisata agro di Kecamatan Megamendung
Dalam mencapai tujuan studi ini, maka penilaian dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor penilaian, yaitu (a) Kebijakan tata ruang, (b) Penggunaan lahan pertanian (c) Daya tank kegiatan pertanian, (d) Aksesibilitas (e) Prasarana dan sarana wisata agro, () Jumiah tenaga kerja sektor pertanian, dan (f) Atraksi wisata dan obyek kunjungan lain.
Metode analisis yang digunakan dalam studi ini, terdin atas. (a) Metode pertampalan peta/super-impose/tumpang tindih (Sujarlo, 1985 79), metode ini digunakan untuk menyajikan informasi kawasan yang berpotensi menjadi kawasan wisata agro, (b) Metode analisa deskriptif (Sugiarto, 2000 183), metode ini merupakan upaya untuk menyajikan suatu informasi dalam bentuk data yang mudah dimengert (c) Metode penilaian klasifikasi sederhana / pembentukan jumlah kelas (Cayan, 1995 83-85), metode ini merupakan upaya untuk menentukan jumlah kelas yang diinginkan dalam studi ini meliputi tiga kelas yaitu klasifikasi tinggi, sedang dan rendan
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka diperoleh luas kawasan yang berpotensi menjadi kawasan wisata agro di Kecamatan Megamendung adalah kawasan di luar kawasan lindung dan di luar kawasan non-pertanian, dengan luasan wilayahnya adalah seluas 1.666,823 Ha atau 37,17 % dan Juas
wilayah Kecamatan Megamendung Potensi yang menonjol untuk mendukung keberadaan dan keberlangsungan kawasan wisata agro di Kecamatan Megamendung adalah luas penggunaan lahan pertanian yang lebih besar dibandingkan lahan non-pertaniannya.
Sedangkan masalah menonjol yang menjadi kendala bagi Kecamatan Megamendung dalam mendukung keberadaan dan keberlangsungan kawasan wikata agro adalah masih banyak desa-desa dalam kawasan ini yan belum memiliki perangkat atau sarana wisata agro yang memadai
B52 866 2003 | 080 FAJ i 2003 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain