Text
Arahan Pemanfaatan Ruang Berdasarkan Kebutuhan Pengunjung Domestik Terhadap Sarana Dan Prasarana Wisata
Lambannya perkembangan kegiatan pariwisata di Kawasan Pariwisata Bogor Barat karena dipengaruhi oleh masih minimnya sarana dan prasarana yang terdapat di Kawasan Pariwisata Bogor Barat itu sendiri. Jenis objek dan daya tarik wisata yang ditawarkan di SKW Pamijahan/Gunung Salak Endah yang tersebar di Kecamatan Pamijahan terdiri dari enam objek wisata, namun dari ke-enam objek wisata tersebut hanya ada dua objek wisata yang diminati dan paling banyak dikunjungi, yaitu Curug Cigamea dan Bumi Perkemahan Gunung Bunder. Berdasarkan kecenderungan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada hal-hal yang mempengaruhi pilihan kunjungan ke objek-objek yang ada
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka akhirnya menimbulkan dua macam pertanyaan yaitu: (1) Kebutuhan sarana dan prasarana apa saja yang harus disediakan atau ditambah bagi pengunjung wisata domestik berdasarkan keinginan pengunjung wisata domestik, dan (2) Arahan pola pemanfaatan ruang wisata yang seperti apa, sehingga dapat membantu dalam upaya pengembangan kegiatan pariwisata di Kecamatan Pamijahan pada khususnya serta Kabupaten Bogor pada umumnya.
Wilayah penelitian berada di Kecamatan Pamijahan-Kabupaten Bogor tepatnya di dua objek wisata (Curug Cipamea dan Bumi Perkemahan Gunung Bunder) yang tersebar di dua desa (Desa Gunung Sani dan Desa Gunung Bunder II), dimana penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Juli 2005 sampai dengan akhir bulan Agustus 2005. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Identifikasi jenis sarana dan prasarana wisata yang dibutuhkan berdasarkan kajian karakteristik pengunjung wisata dari sisi permintaan pengunjung domestik, dan (2) Menentukan arahan pola pemanfaatan ruang wisata berdasarkan
kebutuhan sarana dan prasarana di wilayah studi Metode analisis yang digunakan untuk menjawab semua tujuan penelitian adalah dengan menggunakan Metode Deskriptif, Random Sampling/Kuesioner, Uji Chi-Square, serta Konsep Zonasi Arahan Sarana dan Prasarana di Wilayah Studi.
Berdasarkan analisis uji Chi-Square menunjukkan bahwa sarana pokok wisata berupa transportasi paling banyak dibutuhkan oleh para pengunjung objek wisata untuk mencapai tujuan kedalam lokasi objek wisata, yang kemudian diikuti oleh sarana-prasarana penunjang (yang bisa berupa tempat parkir, kantor informasi, tempat peribadatan, MCK, fasilitas keamanan, utilitas, prasarana komunikasi, fasilitas kesehatan, fasilitas perbelanjaan, dan fasilitas perbankan) serta yang terakhir yang paling dibutuhkan oleh para pengunjung objek wisata adalah sarana pelengkap (bisa berupa fasilitas rekreasi dan olahraga jalan raya, jembatan, dan lain-lain).
Setelah dilakukan analisis terhadap kondisi fisik dasar dan tinjauan terhadap kebijakan-kebijakan yang berlaku, akhirnya menghasilkan arahan pembagian zona wisata dimana zona arahan tersebut dibagi kedalam 3 zona, yaitu: (1) Zona Inti yang ditentukan terletak dibagian selatan; (2) Zona Pemanfaatan yang ditentukan menyebar kearah utara; dan (3) Zona Lain yang ditentukan berada diantara batas zona inti dan zona pemanfaatan.
Adapun hasil dari kedua analisis diatas menghasilkan arahan pemanfaatan ruang untuk sarana dan prasarana wisata, dimana pada Zona Inti tidak boleh ada penempatan sarana prasarana wisata apapun; Zona Pemanfaatan adanya arahan untuk penempatan sarana prasarana wisata berupa transportasi (terminal wisata); sarana dan prasarana penunjang berupa utilitas, fasilitas kesehatan, fasilitas peribadatan, MCK, wartel, pos retribusi, pos keamanan, dan kantor informasi; sarana pelengkap berupa jaringan jalan (ruas jalan); sedangkan Zona Lain adanya arahan penempatan sarana-prasarana wisata berupa shelter, pos keamanan dan areal parkir.
B52 875 2006 | 080 NIA a 2006 | Rak Skripsi (10 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain