Text
Identifikasi Tingkat Perkembangan Pariwisata Di Kabupaten Cianjur
Perkembangan pariwisata di Kabupaten Cianjur yang teraglomerasi, dimana kegiatan wisata di Cianjur bagian utara dengan kawasan puncaknya yang begitu terkenal menyebabkan Kabupaten Cianjur merupakan salah satu dari 25 daerah tujuan wisata yang cukup penting di Jawa Barat. Keberadaan Kabupaten Cianjur sebagai daerah tujuan wisata yang cukup penting di Jawa Barat terlihat dari arus kunjungan wisatawan yang meningkat dari tahun ketahun Terutama pada dekade tahun 1989-1995, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cianjur menempati urutan ke-4 se-Jawa Barat. Disisi lain banyaknya objek dan daya tarik wisata di luar Kawasan Puncak yang mulai dikunjungi wisatawan lokal secara temporer merupakan potensi wisata yang harus mulai diperhitungkan. Hal hal tersebutlah yang menguatkan mengapa Kabupaten Cianjur terpilih sebagai wilayah studi dan mengapa perlu dilakukannya studi ini.
Permasalahannya adalah seberapa besar tingkat perkembangan pariwisata di Kabupaten Cianjur dan bagaimanakah rangking kecamatan berdasarkan objek dan daya tarik wisatanya maupun dari segi sarana dan prasaran pendukungnya. Tujuan yang akan dicapai dalam studi ini adalah mengidentifikasi tingkat
perkembangan pariwisata dan menentukan rangking kecamatan berdasarkan objek dan daya tarik wisata maupun sarana dan prasarana pendukungnya. Data sekunder diambil dari berbagai dinas dan instansi serta referensi
referensi lainnya untuk melengkapi data-data yang diperlukan. Indikator yang digunakan adalah objek dan daya tarik wisata serta sarana dan prasarana pendukung. Untuk menentukan tingkat perkembangan objek dan daya tarik wisata digunakan skala Gutmen (Singarimbun, 1987; 67) dan metode Kriterium Sturgess (Asiyah, 1992; 27). Untuk menentukan tingkat perkembangan wisata dari sarana dan prasarana pendukung digunakan metode Kriterium Sturgess (Asiyah, 1992; 27). Sedangkan untuk menentukan rangking kecamatan berdasarkan tingkat perkembangan pariwisata, selain menggunakan metode metode tersebut juga menggunakan metode pembobotan.
Hasil dari studi adalah sebagai berikut: Tingkat perkembangan kegiatan pariwisata berdasarkan:
1. a. Objek dan Daya Tarik Wisata yaitu kecamatan yang mempunyai tingkat perkembangan tinggi adalah Kecamatan Pacet, sedangkan yang mempunyai tingkat perkembangan sedang adalah Kecamatan Karangtengah, Cikalongkulon, Pagelaran dan Cidaun.
b. Sarana dan prasarana pendukung yaitu kecamatan yang mempunyai tingkat perkembangan tinggi adalah Kecamatan Pacet, Cianjur, Cilaku, Cibeber, Warungkondang. Ciranjang. Sukaresmi, Cugenang. Cikalongkulon dan Sukaluyu.
2. Berdasarkan penilaian terhadap objek dan daya tarik wisata serta sarana dan prasarana pendukungnya, Kabupaten Cianjur terbagi kedalam 15 Rangking. Rangking kecamatan di Wilayah Cianjur bagian utara (SKPP 1) bervariasi antara rangking 1 sampai dengan XIV, beberapa kecamatan tersebut adalah Kecamatan Pacet menempati rangking 1, Kecamatan Cianjur yang merupakan Ibukota Kabupaten menempati rangking IV, sedangkan yang menempati rangking paling rendah yaitu XIV adalah Kecamatan Bojongpicung. Di Cianjur bagian selatan (SKPP II) mempunyai rangking antara VI sampai XIV, beberapa diantaranya adalah Kecamatan Kecamatan Cibeber yang menempati rangking Vi. Kecamatan Pagelaran yang mempunyai potensi objek dan daya tarik wisata menempati rangking IX dan yang menempanyai rangking paling rendah yaitu rangking XIV adalah Kecamatan Campaka. Di Cianjur bagian Selatan (SKPP III) mempunyai rangking antara X sampai XV, Kecamatan Cidaun yang mempunyai potensi objek dan daya tarik wisata menempati rangking X, sedangkan Kecamatan Agrainta dan Naringgul menempati rangking paling rendah yaitu rangking XV.
B52 871 2001 | 080 LIA i 2001 | Rak Skripsi (10 C) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain