Text
Identifikasi Kesesuaian Pelayanan Dan Pola Penyebaran Fasilitas Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Di Kota Bogor
Pertumbuhan kota yang dicirikan dengan pertumbuhan penduduk tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat penghuni terhadap fasilitas pelayanan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tahun 1994 Pemerintah telah mencetuskan program wajib belajar selama 9 tahun yang terdiri dari pendidikan di sekolah dasar (SD) selama 6 tahun dan pendidikan di sekolah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) selama 3 tahun. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001 pengelolaan sekolah dasar negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah fasilitas pendidikan SD apakah sudah sesuai dengan kebutuhannya juga mengenai pola penyebaran fasilitas pendidikan SD di Kota
Bogor. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu metode Analisis Daya Dukung Komuniti (SNI 03-1733-1989), metode Analisis Spasial (Overlay dan Buffer) juga analisis Deskriptif.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Daya Dukung Komuniti maka diketahui bahwa hanya satu kecamatan dari enam kecamatan yaitu, Kecamatan Bogor Timur yang memiliki nilai daya dukung komuniti sebesar satu (1) sedangkan lima kecamatan lainnya memiliki nilai daya dukung komuniti di bawah satu, sehingga secara umum jumlah sekolah dasar di Kota Bogor belum mencukupi kebutuhan penduduknya.
Karena kebutuhan yang melebihi daya tampung maka beberapa sekolah dasar di Kota Bogor mengadakan kegiatan belajar-mengajar secara bergilir, pada pagi dan siang hari. Jumlah sekolah dasar di Kota Bogor yang mengadakan kegiatan belajar mengajar secara bergantian ini sejumlah 173 sekolah dasar atau sebesar 53% dari total 326 sekolah dasar yang ada di Kota Bogor. Dengan adanya kegiatan ini maka diketahui bahwa rata-rata jumlah siswa/kelas yaitu 40, di mana jumlah ini sesuai dengan standar dari Departemen Pendidikan mengenai jumlah siswa/kelas.
Dari hasil analisis Spasial di dapatkan bahwa pola penyebaran sekolah dasar di Kota Bogor sudah cukup baik karena hampir tersebar merata ditiap-tiap kecamatan walau dibeberapa kecamatan seperti Kecamatan Bogor Selatan lebih terkonsentrasi di perbatasan Bogor Tengah, dan lokasi sekolah dasar juga mayoritas berada di wilayah pemukiman dan memiliki kemudahan dalam pencapaiannya.
B52 828 2008 | 080 YOS i 2008 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain