Text
Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Terbangun Sebagai Araha Pengembangan Fisik Kota (Studi Kasus: Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor
Pada dasanya mempertimbangkan nilai kesesuaian lahan untuk kawasais terbarijin didalam pengembangan fisik kota harus menjadi perhatian utama. Hal ini dikarenak setiap pembangunan flak kota yang berkaitan dengm and supe' pada umumnya bersumber pada nilai kesesuaian lahan dan kondisi lingkungannya.
Dengan dikainya nilai kesesuaian lahan untuk kawasan terbangan dapu dijadikan masukan arahan pengembangan fisik kota yang mana manfaat dalam dapat diperoleh
pelestarian potensi sumberdaya alam
pencegahan terjadinya penunanan kulitas lingkungan
pencegahan terjadinya bencana alun akibat kesalahan didalam penggunaan
Wilayah Cileungsi memiliki sumberdaya ait dan lahan yang perlu dilestarikan serta memiliki kendala fisik Wilayah tersebut khususnya disekitar pusat kegiatan (ibukista) juga menunjukkan perkembangan penduduk yang pesat Perkembangan ini diikuti pertumbuhan kawasan terbangun, dimana sebagian pertimbiban kawasan terbangun yang terjadi selama ini tidak terarah Ini dimunjskkan oleh adanya ketidak sesuaian penggunaan lahan Dengan keadaan wilayah Cileungsi seperti diuraikan diatas. maka perkembangan kawasan terbangan yang tidak terarah akan dapat menurunkan Ewalitas lingkungan Penurunan kwalitas lingkungan ini dapat berapa meningkatnya bahaya lingkungan serta ancaman terhadap kelestarian sumberdaya air puas lahan potensial yang ada. Tujuan studi yaitu untuk mengetahui nilai kesenian laban k kawasan terbangun sebagai arahan pengembangan fisik kota yang dilakukan melalu penilaian karateristik kesesuaian lahan. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi dan menghindari penurunan kualitas lingkungan dimasa mendatang
[14.41, 23/3/2022] Maryaty: Dalam menilai karakteristik kesesuaian lahan didasarkan oleh penilaian kondisi fisik dasar lahan (kondisi sumberdaya air, kemiringan lahan, days dukung struktur lahan) dan non fisik dasar lahan (harga tahan, aksesibilitas, peruntukan lahan, kelengkapan sarana dan prasarana) yang berhubungan dengan upaya pengembangan fisik kota
Penilaian kondisi fisik dasar lahan yaitu pada masing-masing faktor yang mempengaruhi dapat diperoleh hirarki nilai daya dukungnya. Kemudian dengan melalui metode Super Impose' terhadap seluruh hasil penilaian tiap-tiap faktor kondisi fisik dasar lahan didapatkan pula hirarki nilai kemampuan lahan dengan aturan kombinasi tertentu. Sedangkan dalam penilaian faktor non fisik dasar laluan juga menunjukkan hirarki nilai daya dukungnya dalam perkembangan fisik kota. Karena itu juga melalui metode "Super Impose terhadap hasil penilaian faktor-faktor non fisik dasar lahan didapatkan hirarki nilai daya dukung intensitas lahan
Selanjutnya dengan metode Super Impose pula, antara nilai kemampuan lahan dan intensitas lahan, barulah didapat hirarki nilai kesesuaian lahan. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan hirarki-hirarki nilai kesesuaian lahan dalam perkembangan fisik kota dapatlah disusun bagian-bagian wilayah sebagai arahan pengembangan fisik kota lebih lanjut, yaitu:
1. Bagian wilayah Pengembangan Kawasan Terbangun
2. Bagian Wilayah Cadangan
3. Bagian Wilayah Perlindungan dan Pelestarian.
B52 861 2000 | 080 HER p 2000 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain