Text
Identifikasi Kesesuaian Lahan Permukiman Berdasarkan Aspek Fisik Dasar Di Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Provinsi Kalimanatan Tengah dengan Menggunakan Metode SIG
Kecamatan Bukit Batu merupakan salah satu dari dua (2) kecamatan yang berada dalam wilayah administrasi Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Berdasarkan Buku Kota Palangka Raya dalam Angka tahun 2001, kecamatan dengan luas wilayah adimistrasi 132.900 Ha ini dilihat dari jenis penggunaan lahannya, sebagian besar wilayahnya belum dibudidayakan (94,93 %) dan baru sebagian kecil wilayah saja yang telah dijadikan pemukiman atau dibudidayakan (5,07 %).
Pada tahun 2001 jumlah penduduk di Kecamatan Bukit Batu sebesar 14.896 jiwa dengan tingkat kepadatan 11 jiwa/hektar. Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Bukit Batu tahun 2002-2012, rate pertumbuhan penduduk Kecamatan Bukit Batu sebesar 3.4 % pertahun sehingga jumlah penduduk pada tahun 2012 diproyeksikan sebesar 20.810 jiwa. Implikasi dari pertambahan penduduk ini salah satunya adalah kebutuhan akan tempat tinggal Untuk mencari landasan dasar dalam merencanakan pembangunan dan pengembangan lokasi permukiman, diperlukan kajian terhadap kondisi lingkungan fisiknya sehingga peruntukan lokasi permukiman benar-benar sesuai dengan karakteristik fisik lahannya.
Identifikasi kesesuaian lahan permukiman di Kecamatan Bukit Batu ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memberikan informasi tentang kesesuaian lahan untuk permukiman di Kecamatan Bukit Batu, Data yang digunakan meliputi data geologi, data hidrologi dan data tanah. Semua data tersebut kemudian akan dibentuk dengan menggunakan suatu Sistem Informasi Geografi dan dianalisa dengan menggunakan metode tumpang-tindih/overlay method (Budiyanto, 2002).
Berdasarkan analisa yang dilakukan diperoleh hasil bahwa luns keseluruhan lahan dengan kategori sesuai untuk dijadikan sebagai lahan permukiman adalah sebesar 85.124 Ha dengan lokasi tersebar di masing-masing kelurahan. Luas lahan terbesar terdapat di Kelurahan Mungku Baru yaitu sebesar 19.461 Ha dan luas lahan terkecil terdapat di Kelurahan Banturung yaitu sebesar 2074 Ha
Luas keselurahan lahan dengan kategori cukup sesuai untuk dijadikan sebagai lahan permukiman adalah sebesar 10.100 Ha dengan lokasi tersebar di masing-masing kelurahan kecuali Kelurahan Tumbang Tahai, Kelurahan Sei Gohong dan Kelurahan Marang. Luas lahan terbesar terdapat di Kelurahan Mungku Baru yaitu sebesar 4.086 Ha dan luas lahan terkecil terdapat di Kelurahan Petuk Bukit yaitu sebesar 71 Ha
Faktor-faktor yang menyebabkan lahan tersebut termasuk dalam kategori cukup sesuai untuk permukiman adalah terdapatnya erosi dan kemiringan lereng > 15%
Luas keseluruhan lahan dengan kategori tidak sesuai untuk dijadikan sebagai lahan permukiman adalah sebesar 35.751 Ha dengan lokasi tersebar di masing-masing kelurahan Luas lahan terbesar terdapat di Kelurahan Tumbang Tahai yaitu sebesar 8 308 Pa dan luas lahan terkecil terdapat di Kelurahan Petuk Barunai yaitu sebesar 1.332 Ha
Faktor-faktor yang menyebabkan lahan tersebut termasuk dalam kategori tidak sesuai untuk permukiman adalah kondisi lahannya yang tidak mempunyai air tanah, kemiringan lereng> 15%, kondisi lahan yang tergenang baik secara periodik maupun tahunan, terdapatnya erosi, jenis tanahnya yang mengandung bahan organik tinggi serta sifat batuannya (geologi) yang tidak mendukung untuk pembangunan fisik.
Dari tiga kategori kelas kesesuaian lahan yang ada, lahan yang akan digunakan sebagai lokasi permukiman adalah lahan yang mempunyai kategori sesuai yaitu lahan dengan kombinasi nilai atribut 1,1,1,1,1.
B52 859 2003 | 080 THE i 2003 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain