Text
Identifikasi Karakteristik Permukiman Liar Di Kota Batam
Permasalahan utama Kota Batam adalah dampak dan tingginya arus migrasi yang masuk Permasalahan berikutnya adalah Keterbatasan sarana dan prasarana kan Perumahan yang mengakibatkan munculnya rumah-rumah yang bermasalah yang dikenal dengan rumah-rumah liar (nuli). Pada tahun 2005 jumlah nuli di Pulau Batam mencapai 48.073 unit Cleh sebab itu konteks implementasi kebijakan pemerintah berupa pemberian alternatif bagi permukiman liar yaitu dengan merelokasi dan menata kembali permukiman ar yang ada di Kota Batam Tetapi sejalan dengan adanya kebijakan pemerintah pertumbuhan nuli terus meningkat sehingga permasalahan menjadi kompleks
Studi ini dilakukan untuk mengetahu kenapa pertumbuhan ruli terus saja meningkat. Dalam penelusuran studi diatas maka digunakan analisis diskripsi dengan tujuan ingin mengidentifikasikan karakteristik permukiman liar dilihat dan beberapa aspek yaitu sosial ekonomi dan fisik lingkungannya. Dan persoalan pokok yang hendak ditelni adalah menganalisis motivasi dan pengaruh pihan lokasi tempat tinggal ferhadap beberapa faktor diantaranya adalah faktor jarak ke tempat pusat kegiatan pelayanan, faktor tempat sementara sebelum mendapatkan rumah resmi (legal), faktor harapan mendapatkan kavling atau pemutihan, faktor mudah mendapatkan rumah kar, faktor suku letnik) atau
kesamaan propins asal Untuk mendukung studi maka digunakan analisis pembobotian Dan has analisis yang diperoleh Berdasarkan karakteristik serta menilai seberapa besar motivasi yang menjadi pilihan lokasi maka implementasi yang perlu dipertimbangkan dalam pemecahan masalah ruli sebagai berikut:
1. Permukiman liar dekat dengan lokasi industri. Mayoritas permukiman liar di kawasan ini merupakan pekerja dan bunih industri yang berada disekitamya Motivasi yang diperoleh faktor harapan mendapatkan kaving merupakan variabel yang nyata tapi pada kenyataannya faktor jurak perlu dipertimbangkan juga dalam pemecahan masalah full di kawasan industri ini. Ketertibatan peran serta perusaahan yang menyediakan dormitory, bantuan kreda perumahan rumah murah, bantuan sewa rumah, serta penyediaan transportasi jika lokasi tempat kerja jauh
2. Permukiman liar dekat dengan lokasi perumahan resmi Melibatkan partisipasi masyarakat melalui dialog konstruktil karena ruil yang ada dilokasi ini adalah masyarakat setempat yang benar-benar termotivasi dengan adanya program pelaksanaan relokasi dan peñataan. Untuk itu pemerintah harus mempertimbangkan lagi dalam pelaksanaan program relokas dan penataan dan harus lebih selektif agar situasi ini tidak dimanfaatkan oleh para spekulan.
3. Permukiman liar dekat dengan lokasi hutan lindung atau tangkapan air Pertunya pembentukan institusi yang melakukan pengawasan dilapangan karena Penyerobofan fanah di kawasan ini bukan semata untuk tempat tinggal saja tetapi mereka membuka tahan untuk maksud komersialisasi Hampir semua faktor pertimbangan dalam memotivasi tempat tinggal merupakan pengaruh yang nyata di kawasan ini Untuk itu pemerintah Kota Batam perlu mengambil tindakan serius dalam penanganan rull di kawasan ini dan kejelasan Penerapan sanksi-sanksi hukum yang mudah dimengerti oleh orang awam khususnya nili yang berada di kawasan ini
4 Permukiman liar dekat dekat dengan lokasi perdagangan dan jasa Pertimbanganan yang perlu diambil oleh pemerintah adalah melakukan penanganan relokasi yang strategis dengan aktifitas kegiatan perdagangan, penting sekali mengingat sumber kehidupan masyarakat ruli di kawasan ini merupakan suatu ikatan yang fak terlepaskan dan kegitan disekitar permukiman tersebut
Hasil studi ini penting diperoleh untuk membuka apa dibaik timbulnya permukiman liar, apalagi dengan adanya program relokasi dan penataan. Sangat riskan sekali bahwa faktor harapan untuk mendapatkan kavling atau pemutihan merupakan variabel yang berpangaruh nyata dalam motivasi seseorang untuk tinggal di permukiman lar. Hal ini menunjukkan bahwa perlu sekali pemerintah untuk merevisi kebijakan relokasi dan penataan permukiman liar. Tidak dapat dielakkan lagi bahwa selain dilaksanakan program pelaksanaan relokasi dan penataan, pemerintah Kota Batam harus melakukan pedekatan partisipat terhadap perkembangan permukiman liar tersebut. Seperti menguatkan faktor kelembagaan, hukum, serfa memperhatikan keragaman faktor sosial yang ada pada penduduk permukiman liar tersebut, sehingga pengentasan permukiman liar ini menjadi suatu hal yang sangat penting dalam prasyarat meredam perkembangan permukiman liar yang ada di Kota Batam.
B52 855 2006 | 080 ZUL i 2006 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain