Text
Identifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Kawasan Perumahan di Kabupaten Bogor
Perumahan merupakan kebutuhan dasar manusia disamping sandang dan pangan. Sebagai kebutuhan dasar, kebutuhan terhadap perumahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia karena manusia memerlukan tempat tinggal yang layak bagi kelangsungan kegiatannya. Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat, maka kebutuhan akan tempat tinggal pun semakin tinggi dan pada akhirnya kebutuhan terhadap lahan untuk perumahan juga semakin meningkat.
Kabupaten Bogor merupakan bagian dari wilayah Propinsi Jawa Barat, yang secara geografis mempunyai posisi yang sangat strategis. Hal ini disebabkan diantaranya karena Kabupaten Bogor terletak dalam lingkup Jabotabek yang memiliki perkembangan perkotaan yang cukup pesat. Hal lain yang mempengaruhi posisi strategis Kabupaten Bogor adalah terdapatnya wilayah Kota Bogor didalam wilayahnya yang memiliki perkembangan kegiatan perkotaan yang cukup pesat serta ditinjau dari jumlah pertumbuhan penduduk pada setiap tahunnya. Dampak dari pesatnya perkembangan tersebut akan menimbulkan peningkatan disegala aspek guna menunjang kegiatan masyarakatnya yang diantaranya adalah adanya peningkatan akan lahan perumahan.
Perkembangan wilayah Kabupaten Bogor secara tidak langsung berkaitan pertumbuhan jumlah penduduknya, implikasi yang timbul dari pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor adalah akan menimbulkan peningkatan yang salah satunya adalah peningkatan akan lahan perumahan. Untuk memenuhi penyediaan akan rumah yang layak di Kabupaten Bogor tidak terlepas dari adanya lahan yang tersedia serta kondisi fisik dasar yang sesuai untuk dikembangkan sebagai lokasi perumahan.
Adapun tujun yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :
Mengidentifikasi mengenai karateristik yang berpengaruh dalam pengembangan kawasan perumahan.
Penentuan lokasi untuk pengembangan kawasan perumahan di Kabupaten Bogor yang sesuai berdasarkan kondisi fisik dasarnya.
Adapun metode yang digunakan dalam pemecahan masalah di tugas akhir ini adalah metode Deskriptif guna mengetahui karateristik yang mempengaruhi dalam perkembangan kawasan yang akan dijadikan sebagai kawasan perumahan dilihat dari aspek sosial ekonominya yaitu kependudukan dan PDRB. Sedangkan untuk penentuan lokasi perumahan yang sesuai secara aspek fisik dasar digunakan metode SIG dengan kriteria aspek fisik dasar dilihat dari kemiringan lahan, daerah rawan bencana gerakan tanah, potensi air tanah serta jenis tanahnya.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan di atas diketahui bahwa pengembangan perumahan yang masuk dalam kategori sesuai dan sesuai bersyarat di Kabupaten Bogor lebih banyak berada di kecamatan-kecamatan pada wilayah tengahnya. Hal ini disebabkan wilayah-wilayah tersebut memiliki kedekatan dengan wilayah/kota lain seperti Kota Bogor, Kota/Kabupaten Depok, DKI Jakarta dan lain-lain.
Jika ditinjau dari kebijakan dalam konteks regional Jabotabek dimana salah satu fungsi wilayah Kabupaten Bogor adalah sebagai wilayah penyangga bagi DKI Jakarta berupa kawasan pengembangan permukiman perkotaan serta ditinjau dari kebijakan dengan wilayah sekitarnya, maka jika dihubungkan berdasarkan hasil survey JICA, 2003 dalam Hidajat, 2005 dari hasil survey tersebut maka tidak menutup kemungkinan kecamatan-kecamatan yang lain yang tidak termasuk kedalam kategori sesuai dan sesuai bersyarat pun akan berkembang menjadi kawasan perumahan sehingga diharapkan akan diikuti pula dengan perkembangan sarana dan prasarana lainnya.
Dari hasil analisis ditemukan bahwa jumlah pertumbuhan dan kepadatan penduduk sangat mempengaruhi dalam pengembangan perumahan di Kabupaten Bogor sedangkan dalam proses penentuan lokasi perumahan analisis fisik dasar sangat diperlukan guna mengetahui masalah ataupun potensi yang ada sehingga eruntukan suatu lahan akan benar-benar sesuai dengan karateristik fisiknya. Dari hasil overlay dalam metode SIG diperoleh 3 atribut kesesuaian lahan yaitu sesuai, sesuai bersyarat dan tidak sesuai, dengan luas atribut yang termasuk sebagai lahan sesuai untuk perumahan adalah seluas 51.923,88 Ha untuk atribut yang termasuk sebagai lahan yang sesuai bersyarat sebagai lahan perumahan adalah seluas 162.831,54 Ha dan atribut yang termasuk sebagai lahan yang tidak sesuai sebagai lahan perumahan adalah seluas 78.512,56 Ha dengan lokasi tersebar di seluruh wilayahnya.
B52 846 2006 | 080 ANT i 2006 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain