Text
Identifikasi Potensi dan Kendala Permukiman Pantai Barat Kota Tarakan Dalam Rangka Pengembangan Waterfront City
Kota pantai/tepi laut merupakan salah satu bentuk kota tepi air yang pada dasarnya berakar pada faktor-faktor geografi dan sejarah nusantara yang selama berabad-abad telah menjadi bagian dari jalur perdagangan internasional. Adanya rencana pemerintah Kota Tarakan untuk mengembangkan waterfront city di kawasan permukiman pantai. Sebagai salah satu kota pulau dan berada di tepi pantai Kota Tarakan memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri dan memiliki daya tarik yang tinggi dalam memberikan keuntungan bagi kegiatan perekonomian namun disisi lain juga berdampak pada semakin tingginya tekanan pada pengelolaan perkotaan terutama pada sektor perumahan dan permukiman. Permukiman pantai di Kota Tarakan cenderung membentuk kawasan permukiman perkampungan diatas air dengan ciri rumah panggung dan berada pada dataran rendah di sepanjang pantai yang terdiri dari wilayah daratan, daerah pasang surut (tidal area) dan laut serta tumbuh secara spontan - linier mengikuti garis pantai dengan kondisi pada umumnya tidak/kurang tertata dan cenderung kumuh (RDTRK Tarakan Barat 2005-2010).
Studi ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor pengembangan waterfront city di Kota Tarakan serta menentukan faktor-faktor yang menjadi potensi dan kendala dalam pengembangan. Dalam mencapai tujuan penelitian digunakan analisa deskriptif dan analisa chi-square (a = 5%) terhadap faktor faktor pengembangan waterfront city yang didukung oleh data yang bersumber dari data primer, sekunder, kuesioner dan studi literatur.
Faktor pengembangan waterfront city di Kota Tarakan yang paling dominan mempengaruhi pengembangan meliputi sosial budaya masyarakat, kemampuan ekonomi dan partisipasi masyarakat sedangkan faktor kebijakan, sarana dan infrastruktur menjadi faktor pendukung pengembangan waterfront city. Potensi pengembangan meliputi : orientasi kehidupan bergantung pada perairan, masyarakat menyetujui adanya pengembangan (69%), terdapat industri pengolahan ikan/udang, sarana TK, peribadatan dan perdagangan yang cukup memadai, jaringan listrik, komunikasi dan prasarana angkutan umum yang memadai serta adanya program pembangunan Kota Tarakan dalam pengembangan Kota Segitiga Tawau-Tarakan-Tawitawi, Kota Kembar Tawau Tarakan dan Pengembangan Kawasan Tatapan Bunau. Kendala pengembangan meliputi: masyarakat telah bermukim secara turun temurun dengan budaya permukiman membelakangi kawasan pantai, kemampuan ekonomi masyarakat yang cukup rendah dalam membeli rumah, sarana dan prasarana yang masih minim (RTH, MCK, tempat pembuangan sampah, jaringan air bersih, jalan, tambatan perahu), masih minimnya sosialisasi dan kurang antusiasnya masyarakat untuk berperan serta aktif serta mekanisme kinerja aparatur yang masih lemah dalam pemberian sangsi.
B52 845 2008 | 080 ELI i 2008 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain