Text
Identifikasi Potensi dan Kendala Kawasan Agropolitan Cipanas Kabupaten Cianjur
Wilayah pengembangan merupakan bagian-bagian wilayah yang diprioritaskan untuk dikembangkan berdasarkan karakteristik dan potensi yang dimilikinya, sehingga tercipta pusat pertumbuhan yang diharapkan mampu memotivasi dan membangkitkan pertumbuhan wilayah sekitarnya (hinterland) atau menjadi pusat pelayanan yang memberikan pelayanan ekonomi, sosial dan budaya bagi wilayah sekitarnya. Wilayah Pengembangan IV merupakan bagian dari rencana sistem perwilayahan Kabupaten Bekasi yang mengalami kesenjangan. Kondisi tersebut diperlukan adanya pusat-pusat pertumbuhan yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan bagi Wilayah Pengembangan IV sehingga tidak akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang selama ini dirasakan masyarakat Wilayah Pengembangan IV. Untuk itu melalui penelitian ini dapat diketahui sektor unggulan, menentukan pusat pelayanan, dan dukungan kebijakan guna menentukan arahan pengembangan pusat pertumbuhan Wilayah Pengembangan IV. Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif kuantitatif digunakan untuk membuat deskripsi mengenai perhitungan statistik sebagai dasar analisa laju pertumbuhan, kontribusi sektor, Location Quotient (LQ), dan analisa Skalogram Guttman yang kemudian dipadukan berdasarkan kebijakan sehingga terciptanya arahan pengembangan wilayah pusat pertumbuhan Wilayah Pengembangan IV Kabupaten Bekasi. Dalam pembahasan aktifitas ekonomi, setiap kecamatan dianalisis berdasarkan PDRB atas harga berlaku. Sedangkan pembahasan mengenai pusat pelayanan, setiap desa/kelurahan dianalisis berdasarkan kelengkapan fasilitas. Hasil perhitungan aktifitas ekonomi, bahwa sektor unggulan di Kecamatan Babelan berupa Sektor Pertambangan dan Penggalian, Kecamatan Muaragembong berupa Sektor Pertanian, Kecamatan Tambun Utara berupa Sektor Bangunan/Konstruksi dan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran, dan Kecamatan Tarumajaya erupa Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dan Sektor Bank & Lembaga Keuangan Lainnya. Sedangkan hasil Skalogram Guttman menunjukan Hierarki I berada di Desa Babelan Kota, Hierarki II berada di Desa Pantai Makmur, Hierarki III berada di Desa Sriamur, dan Hierarki IV berada di Desa Pantai Mekar. Arahan pengembangan pusat pertumbuhan Wilayah Pengembangan IV adalah adanya rencana penambahan Desa Babelan Kota Kecamatan Babelan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) guna mendukung kawasan strategis ekonomi, Kecamatan Tarumajaya adalah merealisasikan program pembangunan infrastruktur dan program pemerintah pusat guna mendukung sistem pusat pelayanan maupun pada skala nasional. Kecamatan Tambun Utara yang diarahkan sebagai pengembangan permukiman perkotaan dengan memperhatikan sarana dan prasarana yang berbasis lingkungan hunian yang nyaman dan sehat, serta Kecamatan Muaragembong adalah pembentukan kota minapolitan.
B52 844 2014 | 080 DIM i 2014 | Rak Skripsi (10 B) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain