Text
Arahan Pengembangan Wilayah Perbatasan Antar Negara Di Kabupaten Bengkayang Propinsi Kalimantan Barat
Pembangunan kawasan perbatasan ditinjau dari kepentingan nasional dimaksudkan sebagai upaya menciptakan dan meningkatkan wilayah perbatasan antar negara Indonesia di mata dunia internasional sehingga permasalahan permasalahan di kawasan perbatasan seperti ilegal logging, ilegal trading. human trafficking, private farming. TKI ilegal, tindakan kriminal dan pergeseran patok batas dapat segera diatasi. Sedangkan dari sisi kepentingan regional terjadi eksploitasi sumberdaya yang ada selama ini belum memberikan manfaat yang signifikan pada kesejahteraan hidup masyarakat di kawasan perbatasan antar negara bahkan ketertinggalan kehidupan masyarakat baik pengetahuan, tingkat pendidikan, maupun tingkat kehidupan ekonominya semakin jauh tertinggal. Kebijakan pengembangan kawasan perbatasan Sijaro-Serikin diharapkan dapat memberikan arahan pengembangan kawasan perbatasan negara sesuai karakteristik fungsionalnya untuk mengejar ketertinggalan dari kawasan sekitarnya.
Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditi unggulan yang terdapat ddi wilayah perbatasan antar negara di Kabupaten Bengkayang, sehingga dapat ditemukenali potensi dan permasalahan yang ada serta merumuskan arahan pengembangan wilayah perbatasan antar negara di Kabupaten Bengkayang.
Wilayah studi memiliki lahan potensial untuk pengembangan wilayah 153.980 Ha atau 56,85 % dari luas wilayah studi. Berdasarkan analisis Location Quentient (LQ), komoditi unggulan untuk wilayah studi adalah komoditi pertanian ubi kayu dan ubi jalar serta kayu gergajian dan komoditi perkebunan seperti lada, kelapa sawit, kakao. Tingkat aksesibilitas wilayah studi sangat tinggi, dapat di capai melalui jalur darat dan sungai serta semua desa yang ada telah terhubungkan oleh jalan.
Berdasarkan rencana lintas sektor, minat investasi dan komoditi unggulan di wilayah studi mengindikasikan pencadangan lahan untuk komoditas kelapa sawit seluas 72.000 Ha, maka pola usaha yang potensial dikembangkan di wilayah studi adalah pola usaha perkebunan. Hal tersebut ditunjang dengan tingkat kesesuaian lahan yang potensial untuk pengembangan komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kakao dan lada.
B52 807 2007 | 080 PAS a 2007 | Rak Skripsi (10) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain