Text
Identifikasi Kawasan Resapan Air Dengan Pengunaan Lahan Eksisting Dan Rencana Pola Ruang RTRW Di Kabupaten Tangerang
Pembangunan yang sangat pesat di Kabupaten Tangerang yang berimplikasi terhadap tingginya urbanisasi. Tingginya urbanisasi di Kabupaten tangerang berimplikasi terhadap penggunaan lahan di masa mendatang. Sehingga menyebabkan meningkatnya kebutuhan hidup termasuk sumber air bersih dan sumber daya tanah. Selain itu juga adanya perubahan ahli fungsi lahan seperti kawasan pertanian menjadi kawasan industri, perumahan dan sebagainya mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air di Kabupaten Tangerang. Untuk melihat perkembangan tersebut maka dilakukan identifikasi lokasi daerah resapan air di lokasi Kabupaten Tangerang, identifikasi kawasan resapan air di Kabupaten Tangerang terhadap pola ruang RTRW.Tujuan studi ini adalah Identifikasi kriteria kawasan resapan air di Kabupaten Tangerang. identifikasi kesesuaian kawasan resapan air terhadap penggunaan lahan eksisting, serta identifikasi kesesuaian kawasan resapan air terhadap Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Tangerang (2009-2029). Metode yang digunakan yaitu metode deskriftif dan metoge SIG. Terkait dengan studi ini, overlay peta digunakan untuk mendapatkan kesesuaian kawasan resapan air dengan penggunaan lahan. Pada prinsipnya metode ini merupakan proses pertampalan (tumpang-tindih) antar data spasial (dua peta atau lebih) sehingga dihasilkan suatu wilayah baru dengan karakteristik yang merupakan gabungan nilai antar data spasial. Adapun peta-peta yang dioverlay sebagai berikut: Peta Kawasan Resapan Air, Peta Kawasan Resapan Air dan Peta Penggunaan Lahan Eksisting, Peta kawasan Resapan Air dan Peta Kawasan Lindung RTRW. Berdasarkan Indentifikasi mengenai kriteria kawasan resapan air yang ditinjau dari Fetter (1994), PP 47/97 dan Kep. Presiden RI no. 32 Tahun 1990 maka dapat diketahui bahwa kriteria kawasan resapan air adalah peta curah hujan, peta topografi, jenis tanah sehingga menghasilkan peta kawasan resapan air di kabupaten Tengerang dengan luasan 29794,13 ha dan tersebar di Kecamatan Sepatan, Pasar Kemis, Cikupa, Tigaraksa, Cisoka, Solear, Jambe, Panongan, Curug, Kelapa Dua, Legok, Pagedangan, Cisauk, Sepatan Timur dan Rajeg. kemudian berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan metode SIG maka dapat di ketahui Luas Kawaasan resapan air terhadap penggunaan lahan eksisting yang sesuai adalah luas 22974,709 ha tidak sesuai dan 6819,421 ha. sedangakan kesesuaian kawasan resapan air terhadap Rencana Pola Ruang RTRW Kabupaten Tangerang diketahui luas daerah yang sesuai yaitu 6457,54 ha Sedangkan luas kawasan yang tidak sesuai yaitu 23336,59 ha.
B52 805 2010 | 080 ELY i 2010 | Rak Skripsi (10 A) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain